Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Facebook Disebut Akan Rilis Mata Uang Digital Libra pada Januari 2021

Kompas.com - 30/11/2020, 14:02 WIB
Mutia Fauzia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Mata uang digital Facebook, Libra, dikabarkan bakal diluncurkan pada Januari 2021.

Dilansir dari Financial Times, Senin (30/11/2020) mata uang digital yang telah ditunggu-tunggu tersebut akan diluncurkan dalam bentuk dalam nilai yang lebih kecil lantaran sebelumnya sempat mendapat kritik dari regulator serta industri perbankan.

Sebelumnya, Libra Association, termasuk Facebook di dalamnya, pada April lalu menyatakan akan meluncurkan mata uang digital dengan beragam versi kurs.

Baca juga: Facebook Gagal dalam Proyek Mata Uang Libra?

Selain itu, Libra juga bakal memiliki komposit digital dari masing-masing koinnya.

Keputusan tersebut diambil menyusul kekhawatiran regulator atas rencana awal mereka yang ingin membuat satu koin sintetis yang didukung oleh banyak mata uang.

Namun demikian, kini asosiasi hanya akan meluncurkan satu koin digital yang didukung oleh mata uang dollar.

Sumber Financial Times menyebutkan, untuk komposit digital akan diluncurkan di masa yang akan datang.

Tanggal tepatnya peluncuran Libra tergantung pada persetujuan untuk operasional sistem jasa pembayaran oleh Swiss Financial Market Supervisory Authority.

Namun demikian, tiga sumber Financial Times menyatakan, izin dari otoritas bisa terjadi paling cepat di Januari.

Baca juga: Visa dan Mastercard Tak Lagi Dukung Libra, Ada Apa?

Adapun rencana peluncuran Libra sendiri telah dilakukan sejak Juni 2019 lalu.

Namun demikian, mata uang digital tersebut menerima kritik dari regulator global.

Menurut regulator, mata uang digital itu dapat mengancam stabilitas sistem moneter dan berisiko menjadi penyebab kejahatan pencucian uang.

Awalnya diluncurkan oleh eksekutif Facebook, Libra mengalami proses pembentukan yang sulit lantaran beberapa anggota pendirinya memutuskan untuk hengkang.

Beberapa di antaranya yakni PayPal, Mastercard, Vodafone, serta e-Bay yang memutuskan berhenti bekerja sama pada akhir 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com