Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Perangi Covid-19 dengan Protokol Kesehatan, Sinar Mas Bentuk Satgas Tersendiri

Kompas.com - 11/12/2020, 17:53 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.comSinar Mas terdorong menjalankan protokol kesehatan ketat di lingkungan kerja dengan membentuk satuan tugas (satgas) sejak pemerintah menetapkan pandemi Covid-19 sebagai bencana nasional.

Managing Director Sinar Mas, G Sulistiyanto mengatakan, satgas ini berperan mengawasi penerapan protokol kesehatan di lingkungan kerja.

Termasuk, lanjutnya, menyosialisasikan pemahaman tentang pandemi dan pencegahannya, hingga mengkoordinasikan intervensi medis bagi karyawan yang terinfeksi di lingkungan kerja.

“Mereka bertugas sampai ke lingkup kerja terkecil di setiap pilar bisnis kami,” ungkapnya dalam diskusi kelompok terpimpin (focus group discussion) “Kebijakan Manajemen di Masa Pandemi untuk Mengurangi Penularan Covid-19 di Lingkungan Kerja”, di Jakarta Jumat (11/12/2020).

Baca juga: Sinar Mas Harap Korporasi Bantu UMKM untuk Naik Kelas

Sulistiyanto mengatakan, kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan selalu memakai masker dan menjaga jarak adalah vaksin yang dapat diakses saat ini.

“Kami percaya, kebijakan manajemen yang kolaboratif dan menyeluruh, saling memberi contoh, baik di dalam maupun ke luar, akan mampu memerangi penyebaran pandemi,” jelasnya.

Selain itu, penyesuaian waktu serta tempat kerja juga dilakukan berbarengan dengan aktivasi sejumlah perangkat pendukung berbasis digital guna membantu karyawan tetap produktif sekalipun tidak berada di kantornya.

Sulistiyanto menyebut, sejumlah pilar bisnis Sinar Mas jauh lebih maju dibandingkan beberapa pilar lainnya dalam pemanfaatan teknologi digital.

Baca juga: Hadapi Pandemi Covid-19, Sinar Mas Board Member: Ini Menguji Keberlangsungan Usaha

“Pandemi menjadi kesempatan bagi kami untuk saling belajar dan mempercepat transformasi digital mulai dari performance monitoring, learning and development, recruitment and selection, human resources information system dan banyak lagi,” ungkapnya.

Dia menambahkan, meramu sosialisasi yang tepat menjadi hal penting mengingat Sinar Mas menaungi sekitar 380.000 karyawan yang tersebar pada beragam bidang maupun karakteristik profesi.

Dia menyebut, kampanye dilakukan mulai dari pemasangan berbagai poster di setiap lokasi strategis, penayangan tanpa henti video tematik, hingga pendistribusian buku saku ke seluruh karyawan.

“Kampanye melalui seluruh aset media sosial kami hingga himbauan lisan kami lakukan agar kesadaran pencegahan pandemi menjadi kebiasaan, kemudian menjadi budaya,” ujarnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Baca juga: Dukung Pemerintah Kembangkan SDM, Sinar Mas dan Grup Astra Bangun Gedung Vokasi

Salurkan bantuan untuk nakes

Lebih lanjut, Sulistiyanto mengatakan, pihaknya bersama perusahaan di bawah naungan Kamar Dagang dan Industri Nasional Indonesia, menggandeng Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia berhasil menggalang bantuan alat kesehatan.

Bantuan senilai total Rp 650 miliar tersebut, seperti masker medis, baju pelindung, alat uji cepat, cairan disinfektan dan ventilator.

Bantuan tersebut disalurkan bagi para tenaga medis dan pusat layanan kesehatan yang dikelola pemerintah, Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi, hingga 25 provinsi lainnya.

Tak ketinggalan, jutaan paket suplemen herbal juga telah didonasikan ke berbagai pihak, dan masih berlangsung hingga kini.

Sulistiyanto mengatakan, hal itu dilakukan karena pihaknya juga bergerak ke luar. Sebab, masyarakat adalah bagian tak terpisahkan dari tumbuh kembang Sinar Mas.

Baca juga: Sinar Mas Beri Edukasi Lingkungan kepada Masyarakat melalui Festival Hijau BSD City ke-17

“Sebagaimana peran kami menginisiasi Gerakan Pake Masker menjadi sebuah gerakan nasional lintas pihak dan perusahaan, yang telah mendapatkan restu Presiden Republik Indonesia, dan terus kami sosialisasikan baik di dalam, maupun luar lingkup Sinar Mas,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Mengenal Mata Uang Kanada, Salah Satu yang Paling Stabil di Dunia

Mengenal Mata Uang Kanada, Salah Satu yang Paling Stabil di Dunia

Whats New
Inggris Dukung dan Berbagi Pengalaman untuk Keanggotaan Indonesia di CPTPP

Inggris Dukung dan Berbagi Pengalaman untuk Keanggotaan Indonesia di CPTPP

Whats New
Menaker: Serikat Pekerja Nuntut Kenaikan Upah, Kami Tuntut Kenaikan Kompetensi

Menaker: Serikat Pekerja Nuntut Kenaikan Upah, Kami Tuntut Kenaikan Kompetensi

Whats New
Bea Cukai, Dulu Tenar Jadi Sarang Pungli, Sempat Dibekukan Soeharto

Bea Cukai, Dulu Tenar Jadi Sarang Pungli, Sempat Dibekukan Soeharto

Whats New
Emiten GPS PT Sumber Makmur Sasar Pasar Pembayaran Tol Tanpa Setop MLFF di RI

Emiten GPS PT Sumber Makmur Sasar Pasar Pembayaran Tol Tanpa Setop MLFF di RI

Whats New
Ini Alasan Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Ini Alasan Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Mata Uang Denmark, Pakai Euro atau Krone?

Mata Uang Denmark, Pakai Euro atau Krone?

Whats New
Menaker: Kami Tolak Upah Murah dan PHK Sepihak

Menaker: Kami Tolak Upah Murah dan PHK Sepihak

Whats New
Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

Whats New
Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Whats New
Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Whats New
Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Whats New
Kinerja 2023 'Kinclong', Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Kinerja 2023 "Kinclong", Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com