Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunci Investasi di Tengah Pandemi: Diversifikasi dan Rutin

Kompas.com - 18/12/2020, 08:34 WIB
Mutia Fauzia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berinvestasi di tengah situasi krisis pandemi memang dihadapkan pada ketidakpastian.

Pasalnya, banyak pihak menilai prospek perekonomian ke depan bakal mengalami pemulihan dengan keberadaan vaksin.

Padahal di sisi lain, banyak negara masih bergulat dengan jumlah kasus yang meningkat, bahkan kembali menerapkan kebijakan lockdown atau isolasi total.

Baca juga: Mendag Ajak Perancis Investasi di Industri Halal Indonesia

Head of Wealth Management PT Bank DBS Indonesia Djoko Soelistyo memandang perkembangan potensi ekonomi tahun depan masih positif.

Bahkan, di dalam negeri, diharapkan tahun 2021 mendatang pertumbuhan ekonomi sudah kembali di kisaran 5 persen.

Menurut dia, nuansa ekonomi yang positif ini bisa menjadi momentum untuk melakukan investasi.

Namun demikian, ia menekankan, dalam melakukan investasi tak hanya dengan pertimbangan mengambil untung saja.

Namun, harus melakukan diversifikasi yang sesuai dengan profil risiko setiap calon investor.

Baca juga: Luhut: Tesla Sampaikan Minat yang Kuat Berinvestasi di RI

"Untuk bisa mendapatkan potensi keuntungan dari obligasi, saham, atau reksa dana, maka yang paling penting melakukan diversifikasi," jelas Djoko dalam paparan secara virtual, Kamis (17/12/2020).

"Ketika investasi lakukan diversifikasi dan disesuaikan dengan jangka waktu investasi masing-masing investor dan dengan profil risikonya. Dengan demikian akan mendapatkan potensi return yang optimal sesuai dengan karakter risiko," ujar dia.

Menurut Djoko, iklim suku bunga rendah dengan suku bunga Bank Indonesia (BI) sebesar 3,75 persen menjadi salah satu pertimbangan lain yang bisa menarik investor untuk melakukan investasi.

Selain itu, menurut dia, pertumbuhan indeks harga saham gabungan (IHSG) tahun depan bahkan bisa mencapai kisaran 6.500 hingga 6.600.

"Terlepas dari semua hal itu, hal ini positif dan ini nuansa ekonomi yang positif tahun depan nuansanya sudah lebih terdengar. Bila dibanding awal Covid, Maret, itu sudah mulai banyak yang berinvestasi," ujar Djoko.

Baca juga: BEI Resmikan Galeri Investasi ke-500

Selain diversifikasi, Djoko pun menekankan pentingnya berinvestasi secara rutin atau berkala, alih-alih mengandalkan momentum di pasar.

Berinvestasi secara rutin bisa dilakukan dengan pembelian produk investasi seperti saham, reksa dana, atau obligasi secara bulanan.

"Jangan ragu untuk memulai investasi dengan mengandalkan timing di market karena itu susah. Lakukan investasi secara reguler agar kita mendapat hal optimal," jelas dia.

"Setiap situasi market telah mengalami penurunan habis itu selalu ada kenaikan, dan itu bisa dilihat dari grafik beberapa indeks lain termasuk Indonesia," ujar Djoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com