Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Surat Utang Bakal Diterbitkan Senilai Rp 10,5 Triliun

Kompas.com - 16/02/2021, 18:55 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut terdapat tujuh surat utang senilai Rp 10 triliun yang saat ini dalam pipeline. Surat utang tersebut terdiri dari tiga sukuk dan tujuh obligasi.

Adapun jumlah emisi obligasi dan sukuk baru yang dicatatkan sejak awal tahun 2021 hingga Selasa (16/2/2021) sudah mencapai Rp 5,11 triliun, dengan total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 473 emisi dari 130 emiten dengan nilai nominal outstanding Rp 427,09 triliun dan 47,5 juta dollar AS.

Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna mengatakan, outstanding obligasi korporasi mulai menunjukkan pertumbuhan, setelah sebelumnya mengalami penurunan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.

Baca juga: Kimia Farma Target Turunkan Impor Bahan Baku Obat

Nyoman mengatakan, ada beberapa faktor yang diperkirakan menjadi katalis bagi pendanaan korporasi di pasar modal.

Pertama, kebijakan moneter dan fiskal yang tetap akomodatif (ruang penurunan suku bunga akan berlanjut/ tren suku bunga rendah akan menurunkan cost of fund penerbitan surat utang korporasi).

Kedua, momentum prospek pemulihan ekonomi 2021 (Kebutuhan dana ekspansi perusahaan di tahun 2020 yang tertunda, serta adanya tren refinancing perusahaan atas utang jatuh tempo),

Selanjunya, tren pelemahan dollar AS di tengah kebijakan akomodatif AS (aliran dana asing diperkirakan kembali ke pasar negara berkembang untuk mencari imbal hasil yang lebih tinggi) juga menjadi katalis pendanaan korporasi di pasar modal.

Baca juga: Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 13.930 Per Dollar AS

Stimulus dari bank sentral meningkatkan likuiditas di pasar keuangan (penempatan dana perbankan di pasar obligasi diperkirakan meningkat.

“Secara umum kondisi tersebut memberikan optimisme akan pertumbuhan ekonomi dan diharapkan penerbitan Obligasi dan Sukuk di tahun ini lebih kondusif dibandingkan tahun 2020,” jelas Nyoman kepada wartawan, Selasa (16/2/2021).


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com