Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Menguat 0,27 Persen Dalam Sepekan, Ini Prediksi Untuk Pekan Depan

Kompas.com - 07/03/2021, 11:23 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis 0,27 persen dalam sepekan ke level 6.258,75.

Pada akhir perdagangan pekan lalu, IHSG berada di posisi 6.241,79.

IHSG ditutup di zona hijau pada tiga hari perdagangan pertama dengan kenaikan 2,16 persen, lalu turun di dua hari perdagangan terakhir sebesar 1,86 persen.

Baca juga: IHSG Melemah di Akhir Pekan, Ini Saham-saham yang Banyak Dilepas Asing

Dikutip dari Kontan.co.id, analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menilai, pergerakan IHSG pekan lalu dipengaruhi sejumlah sentimen positif dan negatif yang berasal dari dalam negeri mau pun luar negeri.

Sentimen eksternal pertama adalah data manufaktur Jerman, Euro Area, Inggris, dan Amerika Serikat (AS) bulan Februari 2021 yang relatif melampaui ekspektasi pelaku pasar.

Di sisi lain, muncul kekhawatiran di kalangan investor terkait kenaikan inflasi di AS seiring dengan pemulihan ekonomi di negara tersebut.

Kondisi ini memunculkan spekulasi bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga acuan.

Meskipun begitu, Gubernur The Fed Jerome Powell telah menyampaikan bahwa The Fed masih akan mempertahankan kebijakan moneter akomodatif untuk beberapa waktu ke depan.

Baca juga: [POPULER MONEY] Impor Beras Setelah Serukan Benci Produk Asing | Ribuan Alumni Kartu Prakerja Jadi Wirausaha

Dari dalam negeri, sejumlah stimulus moneter maupun insentif pajak dinilai menjadi katalis positif bagi pergerakan IHSG pekan lalu.

Akan tetapi, investor juga dipengaruhi oleh data inflasi Februari 2021 yang melandai menjadi 1,38 persen yoy, dari 1,55 persen yoy pada Januari 2021.

"Data ini dapat menjadi salah satu indikasi bahwa konsumsi masih belum pulih sepenuhnya," ungkap Valdy saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (5/3/2021).

Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki Yamani mengatakan, pergerakan IHSG pada pekan lalu masih dibayangi kekhawatiran data inflasi AS dan kekhawatiran terhadap kebijakan moneter The Fed.

"Selain itu, volatilitas harga komoditas minyak dan nikel juga menjadi pemberat bagi saham sektor komoditas," ucap Yaki.

Baca juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 13 Ditutup Siang Ini

Untuk pekan depan, Yaki memprediksi, IHSG masih akan berfluktuasi dalam rentang 6.091-6.398.

Menurut dia, selama bertahan di atas support 6.140-6.176, tren IHSG masih akan cenderung bullish.

Yaki melihat, sentimen pergerakan IHSG minggu depan berasal dari data inflasi China, pergerakan yield US treasury bonds, kebijakan stimulus AS, dan fluktuasi harga komoditas.

Dari dalam negeri, pelaku pasar masih akan fokus terhadap pergerakan nilai tukar rupiah dan rilis laporan keuangan emiten.

Baca juga: Ini Jenis-jenis Pinjaman dan Bunga di Pegadaian Terbaru

Sementara itu, Valdy memperkirakan, IHSG pekan depan akan cenderung bearish dengan support di 6.200 dan resistance 6.380.

Menurut Valdy, pada pekan depan, pelaku pasar masih akan mencermati kinerja ekspor dan impor China terbaru yang dirilis akhir pekan ini serta mengantisipasi data inflasi AS di bulan Februari 2021 yang diperkirakan naik ke level 1,6 persen yoy.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com