Oleh sebab itu, ia menegaskan upaya yang dapat dilakukan pemerintah adalah menjaga akselerasi berbagai kebijakan pemulihan agar tidak terjadi kontraksi lebih dalam.
Baca juga: IMF Revisi ke Bawah Pertumbuhan Ekonomi RI, Ini Komentar Sri Mulyani
“Namun dari sisi policy yang bisa kita kontrol kita akan melakukan adjustment,” tegasnya.
Menurut dia, upaya pemerintah telah berhasil dalam menangkal potensi dampak pandemi lebih besar terhadap ekonomi Indonesia yaitu terbukti melalui realisasi pertumbuhan tahun lalu yang lebih baik dibanding negara lain.
Ia menyebutkan negara-negara lain pada tahun lalu mengalami kontraksi sangat dalam antara 8 sampai 9 persen bahkan double digit dengan defisit mencapai 10 persen hingga 15 persen seperti di Amerika Serikat.
Di sisi lain, tahun lalu Indonesia berhasil menahan kontraksinya agar tidak terlalu dalam yaitu minus 2,07 persen dibandingkan 2019 dan minus 2,19 persen pada kuartal IV-2020 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
“Kita bisa di minus 2 persen dengan fiskal defisit relatif lebih kecil yaitu 6 persen makanya tahun 2021 kita melakukan berbagai adjustment sesudah cukup berhasil menahan kontraksi tidak terlalu dalam,” jelas Sri Mulyani.
Baca juga: Utang Menggunung, Waskita Berharap Penjualan 9 Jalan Tol
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.