Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berebut Renyahnya Pasar Milenial, Ramai-ramai Jadi Bank Digital

Kompas.com - 11/04/2021, 15:09 WIB
Erlangga Djumena

Penulis

Di belakang Bank Jago selain duo banker senior Jerry Ng dan Patrick Waluyo, ada juga decacorn Gojek dan GIC Private Limited (kendaraan investasi BUMN Singapura). Jerry Ng mengendalikan Bank Jago melalui Metamorfosis Indonesia. Patrick adalah founder Northstar Group yang dinilai visioner dan memiliki naluri tajam dalam berinvestasi.

Sementara Bank Digital BCA, dengan 100 persen sahamnya dimiliki BCA tentu mengandalkan bank milik grup Djarum itu. Adapun Bank Neo Commerce akan berharap pada Akulaku.

Dari sisi manajemen, kompetensi pengelola bank tentu menjadi salah satu faktor penentu. Kompetensi pengurus bank digital akan tecermin dalam menjalankan bisnisnya. Bank digital tidak melulu soal teknologi, tetap juga way of working, pola pikir para pekerjanya, kecepatan mengambil keputusan, dan keberanian berinovasi.

Manajemen Bank Jago boleh dibilang dihuni para banker mumpuni dengan rekam jejak kuat. Founder Bank Jago Jerry Ng misalnya. Bersama Kharim yang sekarang menjadi Dirut Bank Jago, membawa BTPN menjadi salah satu pionir digital banking, dengan Jenius-nya. Jerry Ng merupakan banker kawakan yang sudah malang melintang di dunia perbankan Indonesia lebih dari 30 tahun.

Sementara amunisi Bank Neo Commerce untuk memperkuat bisnis pelayanan digital mereka adalah dengan menambah direksi, Mereka mengangkat Aditya Wahyu Windarwo sebagai Direktur Bisnis BNC.

Dirut BNC Tjandra Gunawan menyebut, kehadiran direksi baru dibutuhkan untuk memperkuat kesiapan BNC yang terus bertransformasi menjadi bank digital. Aditya merupakan praktisi perbankan senior dengan pengalaman hampir 20 tahun dalam sektor keuangan dan perbankan terutama di lini manajemen produk, investasi, retail, serta empat tahun berkecimpung sebagai kepala divisi digital.

Baca juga: Jadi Bank Digital, Bank Neo Commerce Sasar Generasi Milenial

Adapun Bank Digital BCA sendiri masih terus mempersiapkan diri untuk meluncur pada semester I 2021 ini.

Faktor kunci lain untuk bersaing adalah model bisnis. Mengaca pada perkembangan bank digital di negara lain, neobank yang mengadopsi teknologi mutakhir, melayani nasabah dengan pendekatan omnichannel, dan tertanam dalam ekosistem berpeluang besar menjadi pemimpin pasar. Bagaimana dengan Indonesia?

Dirut Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan menyebut, pihaknya mengandalkan pelangaan pemegang saham pengendalinya yakni Akulaku. Dia menilai basis pelanggan Akulaku cukup kuat bagi perseroan untuk mengembangkan bisnis periode awal.

"Ekosistem kami adalah Alibaba melalui Akulaku yang sudah memiliki 6 juta sampai 7 juta pelanggan di e-commerce, peer to peer landing, dan finance," sebut dia.

Meski demikian, Tjandra mengungkapkan pihaknya tidak akan hanya bergantung pada Akulaku, tetapi juga membuka peluang kerja sama dengan berbagai pelaku teknologi. "Tujuan kami adalah UMKM, itu adalah segmen kredit kami," ucapnya.

Sementara Dirut BCA Jahja Setiatmaja menyatakan, Bank Digital BCA pada tahap awal akan berfokus pada pendanaan dan pembayaran (funding and payment). Setelah itu, baru akan memasuki layanan peminjaman atau funding.

Namun Jahja mengakui, pihaknya masih akan mempelajari lebih lanjut mengenai mekanisme penyaluran peminjaman layanan BCA digital. Pasalnya, bank digital nantinya akan memiliki aturan berbeda dengan financial technology (fintech), yang notabenenya merupakan bagian dari industri keuangan nonbank. “Namanya bank beda dengan (fintech) peer to peer,” ucapnya.

Adapun bagi founder Bank Jago Jerry Ng, faktor penting dalam bank digital adalah kemampuan untuk menghadirkan bisnis model yang unik. Tidak bisa apa adanya dan tidak sekadar copy paste dari bisnis model yang ada.

Dia menuturkan, model bisnis Bank Jago mengadopsi model bisnis digital di AS, Eropa, dan Asia seperti China dan Korea Selatan. Model bisnis ini kemudian dibalut dengan keunikan yang ingin ditonjolkan Bank Jago.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com