Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Utang Luar Negeri RI Naik Makin Cepat, Buat Apa Saja?

Kompas.com - 17/04/2021, 06:08 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Utang luar negeri (ULN) Indonesia pada akhir Februari 2021 tercatat sebesar 422,6 miliar dollar AS atau tumbuh 4 persen (yoy), atau setara Rp 6.127 triliun (kurs Rp 14.500 per dollar AS).

Lonjakan utang luar negeri Indonesia ini lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 2,7 persen (yoy).

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, menjelaskan bahwa peningkatan pertumbuhan ULN tersebut didorong oleh ULN Pemerintah dan ULN swasta.

Baca juga: 5 Salah Sangka yang Kerap Bikin Ragu Pinjam Uang ke Bank

Secara tahunan, utang luar negeri Pemerintah sendiri tumbuh 4,6 persen(yoy). Angka itu lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada Januari 2021 sebesar 2,8 persen (yoy).

Sementara itu, utang luar negeri swasta tetap didominasi oleh ULN jangka panjang. Pertumbuhan ULN swasta tercatat 3,4 persen (yoy), juga meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 2,5 persen (yoy).

“Perkembangan ini didorong oleh pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan (PBLK) sebesar 5,9 persen (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 5,1 persen (yoy), antara lain didorong oleh penerbitan global bond korporasi di sektor pertambangan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (16/4/2021).

Sedangkan ULN lembaga keuangan terkontraksi 4,9 persen (yoy), lebih rendah dari kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 6,1 persen (yoy).

Berdasarkan sektornya, ULN swasta terbesar dengan pangsa mencapai 77,3 persen dari total ULN swasta bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara dingin, sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor industri pengolahan.

Baca juga: Utang Membengkak, Pemerintah Diminta Agresif Tarik Pajak Digital

“Dengan perkembangan tersebut, posisi ULN swasta pada Februari 2021 sebesar 210,5 miliar dollar AS, didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 78 persen terhadap total ULN swasta,” bebernya.

Utang luar negeri Pemerintah untuk apa saja?

Erwin menegaskan, pertumbuhan utang luar negeri Pemerintah ini seiring dengan upaya penanganan dampak pandemi Covid-19 sejak tahun 2020 dan akselerasi program vaksinasi serta perlindungan sosial pada kuartal I 2021.

“Dalam memenuhi target pembiayaan APBN tahun 2021, Pemerintah memiliki strategi salah satunya memprioritaskan dan mengoptimalkan sumber pembiayaan dari dalam negeri, sedangkan sumber dari luar negeri sebagai pelengkap,” ungkapnya.

“Di samping itu, Pemerintah juga lebih mengutamakan pengadaan utang dengan tenor menengah-panjang, serta melakukan pengelolaan portofolio utang secara aktif untuk mengendalikan biaya dan risiko utang,” sambungnya.

Ia menjelaskan, Pemerintah tetap mengelola ULN Pemerintah secara terukur dan berhati-hati untuk mendukung belanja prioritas Pemerintah.

Baca juga: Utang Menggunung, Waskita Berharap Penjualan 9 Jalan Tol

Belanja prioritas yang didanai dengan utang tersebut antara lain sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib dengan porsi 17,7 persen dari total ULN Pemerintah.

Selanjutnya, sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial juga didanai pakai utang dengan porsi 17,2 persen dari total ULN Pemerintag. Kemudian sektor jasa pendidikan (16,3 persen), sektor konstruksi (15,3 persen), dan sektor jasa keuangan dan asuransi (12,7 persen).

Posisi ULN Pemerintah pada Februari 2021 mencapai 209,2 miliar dollar AS, lebih rendah dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya sebesar 210,8 miliar dollar AS.

“Posisi ULN Pemerintah tersebut relatif aman dan terkendali karena hampir seluruhnya merupakan ULN berjangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9% dari total ULN Pemerintah,” tegas Erwin.

Dia menjelaskan pula, struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

Baca juga: Ini Penyebab Utang BUMN Karya Membengkak versi Said Didu

“ULN Indonesia pada Februari 2021 tetap terkendali, tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 39,7 persen, relatif stabil dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 39,6 persen,” imbuhnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com