Pada tahun lalu, Telkomsel membangun 27.700 Base Tranceiver Station (BTS) 4G LTE baru.
Dengan demikian, hingga akhir tahun 2020, Telkomsel telah memiliki total 231.000 unit BTS dengan 78 persen diantaranya adalah BTS 3G/4G.
Sementara untuk segmen enterprise membukukan pendapatan sebesar Rp 17,7 triliun.
Baca juga: Universitas Telkom Buka Beasiswa Keagamaan
Selanjutnya, segmen wholesale dan international business yang merupakan enabler strategis seluruh segmen bisnis TelkomGroup, mencatatkan pendapatan secara tahunan sebesar 27,3 persen (yoy) menjadi Rp 13,5 triliun.
"Pencapaian ini terutama didorong oleh peningkatan bisnis menara telekomunikasi, voice wholesale, data center, dan inisiatif inorganik," kata Ririek.
Untuk belanja modal perseroan pada tahun 2020, tercatat sebesar Rp 29,4 triliun atau 21,6 persen dari total pendapatan.
Penyerapan belanja modal di tahun 2020, lebih kecil daripada rencana proyeksi dikarenakan pandemi yang mengakibatkan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Belanja modal tersebut terutama digunakan untuk memperkuat jaringan dan infrastruktur lainnya dalam rangka meningkatkan kapabilitas digital.
Meliputi jaringan 4G LTE, jaringan akses serat optik ke rumah, jaringan backbone serat optik bawah laut serta menara telekomunikasi dan data center.
Dalam rangka mendukung perekonomian nasional, Telkom mencatat nilai besaran Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) secara mandiri sekitar 41,6 persen dari belanja modal dan 92 persen dari belanja biaya operasional (opex) pada tahun 2020.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.