Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adhi Commuter Properti Tawarkan Obligasi hingga 17 Mei 2021

Kompas.com - 11/05/2021, 19:18 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Adhi Commuter Properti (ADCP) telah menerbitkan Obligasi I dengan jumlah pokok sebesar Rp 500 miliar. Terdiri dari seri A dengan tenor 367 hari dan seri B dengan tenor 3 tahun.

Direktur Utama ADCP Rizkan Firman menyebutkan, pada masa bookbuilding yang berlangsung 2-3 April 2021, telah terserap dengan nilai total Rp 337 miliar. Saat ini, dalam tahap penawaran umum dengan best effort senilai Rp 163 miliar.

"Respons pada masa penawaran umum ini sangat baik, ditandai dengan telah didapatkannya standby investor yang akan mengambil keseluruhan nilai best effort yang ditawarkan. Melihat animo positif dari penerbitan surat utang ini ADCP optimis oversubscribe terhadap target," ujarnya melalui keterangan tertulis, Selasa (11/5/2021).

Baca juga: Gojek Resmi Masuk ke Grup Lippo

Lebih lanjut kata Rizkan, respons terhadap obligasi Adhi Commuter Properti menunjukkan pasar yang optimis terhadap konsep pengembangan kawasan berbasis transit atau TOD yang fokus digarap ADCP.

Penawaran umum Obligasi I ADCP dimulai pada 11-17 Mei serta direncanakan pendistribusian obligasi pada 20 Mei 2021.

Obligasi perdana yang diterbitkan ADCP ini memperoleh hasil Triple B dari Lembaga Pemeringkat Pefindo. Seluruh dana hasil penerbitan obligasi tersebut akan digunakan untuk membiayai belanja modal dalam upaya menambah portofolio dan melakukan ekspansi usaha.

Sementara itu, bunga obligasi akan dibayarkan setiap tiga bulan sejak tanggal emisi. Pembayaran bunga obligasi akan dilakukan pada 20 Agustus 2021. Sedangkan pembayaran jatuh tempo kedua obligasi, untuk seri A akan dibayarkan pada 27 Mei 2022. Sementara seri B akan jatuh tempo 20 Mei 2024.

Adapun penjamin emisi Obligasi ADCP adalah PT Sucor Sekuritas dan PT Aldiracitra Sekuritas Indonesia, sedangkan Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB) ditunjuk sebagai wali amanah dalam penerbitan obligasi I.

Baca juga: Menhub Sebut Penumpang Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta Turun 90 Persen

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketentuan Cuti Melahirkan ASN akan Diperbarui, Termasuk bagi ASN Pria

Ketentuan Cuti Melahirkan ASN akan Diperbarui, Termasuk bagi ASN Pria

Whats New
THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

Work Smart
Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Spend Smart
Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Whats New
Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Whats New
IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Whats New
Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Whats New
Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Whats New
Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Whats New
Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Whats New
Ini 4 Perusahaan Terindikasi 'Fraud' Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Ini 4 Perusahaan Terindikasi "Fraud" Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Whats New
[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan 'Fraud' 4 Debitor LPEI

[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan "Fraud" 4 Debitor LPEI

Whats New
Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com