JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan tak sempat berlibur saat momen Hari Raya Idul Fitri kali ini karena banyak tugas yang perlu diselesaikan secepat mungkin.
Beberapa pekerjaan yang dikebut Sri Mulyani adalah menyelesaikan Rancangan Undang-Undang (RUU) Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun anggaran 2022 dan menyusun beberapa RUU lainnya yang perlu didiskusikan bersama DPR.
"Kami enggak sempat liburan lebaran sebab kami siapkan KEM PPKF di DPR, kita masih ada audit BPK, kita masih ada 2 RUU yang akan dibahas, kita selesaikan RUU APBN nanti," kata Sri Mulyani dalam silaturahmi secara daring bersama media, Jumat (14/5/2021).
Baca juga: Menu Favorit Sri Mulyani Saat Lebaran, Opor hingga Sambal Goreng Ati
Wanita yang akrab disapa Ani ini mengakui, akan banyak berdiskusi dengan berbagai pihak dan melakukan pertemuan, termasuk bersama awak media dalam 3 bulan ke depan.
Tentunya hal ini dalam sosialisasi kebijakan dan keputusan pemerintah yang telah disetujui DPR.
Dia pun berpesan agar media membuat berita yang baik, alias bukan berita bohong dan menyebar fitnah.
"Jadi 3 bulan ke depan pasti akan banyak muncul. Tapi mohon titip berita yang baik, bukan selalu memuji, tapi artinya buat berita yang membuat Indonesia makin baik," ungkap Ani.
Lebih lanjut Menteri Keuangan yang menjabat 2 periode di pemerintahan Jokowi ini menyebut, pemerintah masih fokus dalam penanganan Covid-19 di tahun kedua.
Dia mengungkapkan, Covid-19 memberikan dampak yang luar biasa dari sisi kesehatan, mental, dan kegiatan ekonomi.
"Jadi kita sekarang masih berkonsentrasi fokus kepada keseluruhan masyarakat, agar kita tidak hanya bertahan tapi pulih kembali," tutur Ani.
Baca juga: Tak Bisa Mudik akibat Covid-19, Sri Mulyani Kangen Keluarga
Untuk menahan perlambatan ekonomi, pihaknya perlu menformulasikan kebijakan.
Dia sadar, setiap kebijakan yang diambil selama pandemi Covid-19 kadang tidak populer yang kurang disukai. Tapi cara ini perlu dilakukan agar kondisi semakin baik.
"Kadang-kadang pilihan kebijakan enggak selaku gampang buat kami karena memang pilihannya juga tidak selalu pilihan antara thirdwave, secondwave. Kadang-kadang pilihan ini adalah pilihan yang kurang prefarable, tapi harus diambil dalam menjaga masyarakat dan juga menjaga seluruh perekonomian," pungkas Ani.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.