Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Membeli Aset Kripto

Kompas.com - 15/05/2021, 20:42 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Editor


JAKARTA, KOMPAS.com - Aset kripto semakin menjangkau audiens yang lebih luas.

Harga yang meroket tentu menggoda pendatang baru, tetapi mereka harus menyadari risikonya sebelum terjun.

Melansir CoinDesk, jika Anda baru saja mulai memperhatikan aset kripto dan bertanya-tanya apakah akan berinvestasi, berikut 10 hal yang perlu Anda ketahui sebelum membeli apa pun.

Baca juga: Pertimbangkan 3 Hal Penting Ini Sebelum Investasi Kripto

1. Jangan memasukkan lebih dari yang Anda mampu

Aaset kripto lebih berisiko dari banyak investasi lainnya. Tidak ada jaminan selain volatilitas.

Terlebih, aset kripto tidak diatur dalam banyak kasus. Tidak ada asuransi untuk barang-barang ini.

Harga aset kripto berayun liar dari menit ke menit, telah mengalami koreksi yang menyakitkan juga berlarut-larut dan hampir pasti akan terjadi lagi.

Bitcoin, aset kripto pertama yang sudah ada selama lebih dari satu dekade dan sangat kecil kemungkinannya untuk menghilang dibanding kebanyakan koin lainnya, juga tidak bebas risiko.

Karenanya, jangan mempertaruhkan tabungan hidup Anda pada aset kripto koin apa pun.

Baca juga: Mengenal Shiba Inu, Aset Kripto yang Diciptakan Untuk Saingi Dogecoin

2. Riset secara menyeluruh

Sebelum Anda menginvestasikan sejumlah besar uang dalam aset kripto apa pun, habiskan berjam-jam untuk meneliti teknologi.

Sehingga, Anda memahami proposisi nilai dan risikonya.

Mengintai di forum komunitas dan milis pengembang, dengarkan podcast, pinjam buku dari perpustakaan, tidak hanya tentang aset kripto tetapi bidang terkait seperti kriptografi, teori permainan, dan ekonomi.

Bahkan, jika Anda yakin, carilah orang yang skeptis dan pertimbangkan juga argumen mereka.

Ingat kata filsuf Inggris John Stuart Mill: "Dia yang hanya mengetahui kasusnya sendiri tahu sedikit tentang itu".

Setelah Anda merasa telah meneliti segala sesuatu yang perlu diketahui, lakukan lebih banyak pekerjaan. Anda mungkin belum selesai.

Baca juga: Mau Investasi Aset Kripto? Simak Dulu Tiga Hal Penting Ini

3. Tahan takut kehilangan

Jika satu-satunya alasan Anda berinvestasi pada sesuatu adalah untuk menghindari kehilangan, satu-satunya hal yang tidak akan Anda lewatkan adalah kehilangan segalanya.

Fear of missing out (FOMO) adalah cara yang pasti untuk menghancurkan kekayaan apa pun, yang mungkin telah Anda kumpulkan selama bertahun-tahun.

Masalahnya adalah itu reaksi naluriah terhadap sesuatu yang harus diteliti terlebih dahulu.

Trading berdasarkan naluri Anda akan dengan cepat menyebabkan sakit perut.

Baca juga: Selain OJK, Otoritas Internasional Juga Wanti-wanti soal Investasi Aset Kripto

Ketahui apa yang Anda beli. Benar-benar tahu itu. Menggunakan aplikasi perdagangan dan melihat mata uang naik 30 persen atau lebih selama 24 jam terakhir bukanlah penelitian.

Bisa jadi Anda adalah orang yang tidak beruntung karena menjual aset kripto yang jatuh.

Setiap aset kripto memiliki pemompa, bahkan Bitcoin. Jangan menyerah pada tekanan teman. Ini bukan sekolah menengah.

Pikirkan sendiri dan evaluasi kasus untuk investasi pada manfaatnya.

Baca juga: Soal Besaran Pajak Kripto, Ini Usulan Tokocrypto dan Indodax

4. Jika kedengarannya terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, mungkin memang begitu

Sama seperti Wall Street, kripto penuh dengan penipu.

Ada lebih dari cukup orang yang menjanjikan proyek mereka akan menjadi orang yang menyalip Bitcoin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com