Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Mentan SYL Minta Petani Milenial Serius Garap Porang untuk Dijadikan Komoditas Andalan Nasional

Kompas.com - 05/06/2021, 19:28 WIB
Alek Kurniawan,
Anissa DW

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengungkapkan keseriusannya untuk meningkatkan produksi komoditas porang guna mendukung peningkatan perekonomian nasional.

Salah satu terobosan yang Mentan canangkan adalah dengan mencetak banyak petani milenial yang inovatif, mampu melewati tantangan, dan mengoneksikan pasar ekspor.

“Hari ini saya bertemu Syaharuddin Alrif, petani milenial andalan dan duta petani milenial secara nasional. Ia mengembangkan berbagai terobosan dalam bidang pertanian,” ujar Mentan YSL dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (5/6/2021).

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), lanjut Mentan, penting untuk melakukan akselerasi-akselerasi serius terhadap berbagai komoditas yang memiliki skala ekonomi besar.

Mentan SYL pun mendorong petani-petani muda untuk bergairah dan memiliki kreativitas mengelola sektor pertanian sehingga menghasilkan produk siap pakai. Tidak hanya itu, petani milenial yang agresif dalam dunia pertanian juga akan didukung oleh jajaran pemerintah.

Baca juga: Selain Sarang Walet, Porang Juga Jadi Incaran di Pasar Global

"Hari ini, Syaharuddin membuktikan bahwa tanah apa adanya yang ia manfaatkan dengan porang bisa menghasilkan miliaran rupiah. Selain itu, ada pula lahan tumpang sari yang ia kelola dengan menanam pisang," ujarnya.

Hal tersebut Mentan SYL ungkapkan saat meninjau kebun porang milik Kelompok Tani Semangat Millenial binaan Syaharuddin di Desa Talumae, Kecamatan Watan Sidenreng, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan (Sulsel).

Menurut SYL, upaya memajukan komoditas porang hingga menghasilkan produk kualitas ekspor yang bagus memerlukan keterlibatan lintas kementerian.

Sebagai contoh, Kementerian Pertanian (Kementan) untuk bagian pengembangan budidaya dan produksinya. Kemudian, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang akan membina industri pengolahan. Sedangkan, pasar dan ekspor dikelola oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Baca juga: Mengenal Porang, Tanaman yang Sedang Naik Daun karena Bikin Petani Jadi Miliarder

"Porang masuk sebagai komoditas super prioritas di bidang pertanian. Tanaman ini memiliki masa depan. Saya mau lihat hasil pengembangannya dalam tiga bulan lagi," kata SYL.

Untuk diketahui, petani biasanya memanfaatkan 80-85 persen produksi komoditas porang untuk dijadikan chips yang akan diekspor ke mancanegara.

Sementara itu, 10-15 persen sisanya untuk konsumsi dalam negeri dalam bentuk beras porang ataupun mi porang.

Selain dapat diolah menjadi beras dan mi, komoditas porang ternyata mempunyai 21 produk turunan dalam bentuk makanan lainnya. Tamanan ini bisa pula dimanfaatkan sebagai olahan kosmetik dan industri lain.

Kebun percontohan

Syaharuddin mengatakan, ia mulai mengembangkan kebun porang sejak 2020. Biasanya, ia kombinasikan dengan lahan tumpang sari bersama komoditas pisang.

Ia berharap, kebun yang dikelolanya dapat menjadi percontohan seluruh masyarakat Indonesia untuk menggarap budidaya porang secara modern, profesional, dan maju.

"Dengan menanam pisang, kami mampu menghasilkan Rp 200 juta per hektare (ha) selama satu setengah tahun. Ini bisa membiayai kehidupan sehari-hari dan porangnya nanti kami tabung buat beli mobil," ujarnya.

Syaharuddin melaporkan, ada 400 ha lahan pengembangan di Kabupaten Sidrap yang tersebar di tujuh desa. Dengan lahan-lahan tersebut, diharapkan hasil panen yang dihasilkan dapat diekspor ke berbagai negara.

Baca juga: Alasan Khofifah Larang Ekspor Bibit Porang: Tren Menanamnya Tinggi, Petani Butuh Bibit Itu

Sebagai informasi, hingga saat ini, luas lahan porang di Provinsi Sulsel baru mencapai 2.000 ha dengan hasil per hektarenya mencapai Rp 270 juta hingga Rp 300 juta.

Syaharuddin pun berharap, Kementan bisa membantu pengembangan lahan porang di Sulsel menjadi 25.000 ha.

"Kami telah menghasilkan benih yang berkualitas dari budidaya sendiri. Selain itu, benih ini sudah berlabel dan bersertifiksi. Jadi, masyarakat yang ingin menanam porang tidak perlu khawatir karena benih ini sudah siap disebar dan dikembangkan di tempat lain," kata Syaharuddin.

Selain mengunjungi kebun porang, Mentan SYL juga meninjau rice milling unit yang berada di Kabupaten Sidrap. Tidak hanya itu, Mentan juga sekaligus melepas truk mobil beras yang akan didistribusikan ke Kupang pada hari yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com