Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia–Meksiko Jalin Kerja Sama Imbal Dagang Business-to-Business

Kompas.com - 05/07/2021, 19:07 WIB
Elsa Catriana,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan memfasilitasi penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) kerja sama skema imbal dagang business-to-business (B-to-B) antara perusahaan di dalam negeri dan perusahaan di Meksiko.

MoU ini ditandatangani oleh Direktur Utama PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Nina Sulistyowati dan Direktur Cluster de l+D y TICs Myrhge del Carmen Spross Barcenas.

Penandatanganan MoU ini menandai pertama kalinya kerja sama imbal dagang B-to-B antara Indonesia dan Meksiko.

Baca juga: Kemendag Buka 344 Formasi CPNS, Simak Persyaratan dan Mekanismenya

Selain itu, penandatanganan ini juga membuka peluang peningkatan kerja sama perdagangan yang lebih besar di masa mendatang.

Plt Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Indrasari Wisnu Wardhana optimistis kerja sama ini menjadi tonggak peningkatan kerjasama perdagangan kedua negara di masa yang akan datang.

“Penandatanganan MoU ini merupakan batu loncatan sekaligus tonggak kerja sama yang lebih baik di masa mendatang antara Indonesia dan Meksiko. Selain meningkatkan hubungan dan kerja sama perdagangan bilateral kedua negara, perjanjian ini dapat mendorong perdagangan dalam rantai nilai global (global value chain) dan membantu pemulihan ekonomi dunia daripandemi Covid-19,” kata Wisnu dalam siaran resminya, dikutip Kompas.com, Senin (5/7/2021).

Wisnu menjelaskan, dalam kerja sama ini, PT PPI bertindak sebagai badan pelaksana imbal dagang di Indonesia dan Cluster de l+D y TICs merupakan badan pelaksana imbal dagang di Meksiko.

Baca juga: Kemendag Godok Harga Acuan Ayam Hidup

Keduanya akan segera menyusun kontrak kerja sama terkait nilai transaksi dan teknis pelaksanaan imbal dagang.

Secara terpisah, Direktur Fasilitasi Ekspor dan Impor Kemendag Marthin mengatakan, Kemendag sedang menggencarkan kerja sama imbal dagang B-to-B sebagai upaya membuat terobosan baru di bidang kerja sama perdagangan luar negeri.

“Saat ini Kemendag sedang mencoba menjajaki suatu kerja sama imbal dagang B-to-B. Upaya ini diharapkan dapat menjadi suatu terobosan baru untuk menggerakkan sektor perdagangan, meningkatkanekspor nasional, dan memulihkan perekonomian secara keseluruhan, terutama dalam menghadapi tantangan krisis global saat ini akibat pandemi Covid-19,”ungkap Marthin.

Marthin menambahkan, selama ini imbal dagang identik dengan pembelian alat pertahanan dan keamanan oleh Kementerian Pertahanan.

Baca juga: Kemendag Sebut Sepatu Olahraga Topang Kenaikan Ekspor Alas Kaki RI

“Namun, saat ini kami mencoba terobosan baru yang diharapkan dapat membawa hasil yang positif bagi perekonomian nasional,” kata dia.

Sejak awal 2021, Kemendag menjajaki secara intensif skema imbal dagang B-to-B dengan 35 negara di dunia.

Selain Meksiko, terdapat setidaknya sembilan negara yang menyambut baik inisiatif Indonesia tersebut.

Kesembilan negara yaitu Turki, Rusia, Afganistan, Jerman, Belanda, Prancis, Filipina, India, dan Iran memberi respons positif untuk melanjutkan pembahasan secara teknis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com