Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turun Lagi, Kunjungan Turis Asing Selama Juni Hanya 140.900 Orang

Kompas.com - 02/08/2021, 13:01 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah kunjungan turis asing atau wisatawan mancanegara (wisman) pada Juni 2021 hanya sebesar 140.900 kunjungan.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, jumlah kunjungan itu menurun 7,71 persen secara bulanan (month to month/mtm) dibanding bulan Mei 2021. Secara tahunan, kunjungan menurun 10,04 persen (year on year/yoy).

"Selama 2021 kunjungan wisman belum ada perbaikan signifikan kalau dibanding tahun 2020, apalagi tahun 2019. Maka kunjungannya relatif rendah. Kita terpukul karena pandemi masih melanda dan ada travel ban dari berbagai negara," kata Margo dalam konferensi pers, Senin (2/8/2021).

Baca juga: Inflasi Juli 0,08 Persen, Disumbang Obat-obatan hingga Cabai Rawit

Dilihat berdasarkan pintu masuk, kunjungan terbesar melalui jalur darat sebesar 64 persen atau 90.440 orang, diikuti laut sebesar 24 persen atau 34.171 orang, dan jalur udara sebanyak 12 persen atau 16.234 orang.

Tercatat, turis asing yang masuk melalui Bandara Soekarno Hatta meningkat 5,27 persen (mtm) dan 1.379 persen (yoy). Sementara dari Bandara Sam Ratulangi sebesar 139,90 persen (mtm) dan 811 (yoy), dan Bandara Juanda sebesar 13,13 persen (mtm) dan 86,60 persen (yoy).

"Adapun melalui pintu masuk laut di Batam naik 2,04 persen (mtm) dan 165,96 persen (yoy). Kalau lewat darat tertinggi di Atambua mencapai 1.069,3 persen (mtm)," tutur Margo.

Menurut kebangsaan, kunjungan turis asing pada Juni 2021 didominasi oleh warga Timor Leste dengan porsi 54,6 persen dari seluruh kunjungan, diikuti Malaysia 26,9 persen, China 4,7 persen, dan negara lainnya 13,8 persen.

Meski begitu, BPS juga mencatat adanya kenaikan kunjungan dari Prancis sebesar 37,77 persen (mtm), dan Jerman 18,44 persen. Negara lainnya seperti Afrika mencatat kontraksi -3,67 persen, India -7,02 persen, Filipina -23,92 persen, dan Myanmar -10,27 persen.

Selama Januari-Juni 2021, kunjungan wisman menurun 74,33 persen atau hanya 802.378 orang, dari 3,1 juta pada Januari-Jun 2020. Jadi penurunan ini memang tidak bisa dihindari karena masih adanya travel ban dari negara lain untuk berkunjung ke Indonesia," pungkas Margo.

Baca juga: Siap Sambut Wisatawan Asing, Sandiaga Uno: 92,7 Persen Masyarakat Kuta Sudah Terima Vaksin


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Mau Buka Usaha Baju Anjing dan Kucing? Siapkan Modal Segini

Mau Buka Usaha Baju Anjing dan Kucing? Siapkan Modal Segini

Smartpreneur
Bocoran Ketentuan Cukai Minuman Berpemanis yang Diterapkan Tahun Depan

Bocoran Ketentuan Cukai Minuman Berpemanis yang Diterapkan Tahun Depan

Whats New
Lion Air, Batik Air dan Super Air Jet Gandeng Airbus untuk Tingkatkan Kinerja Armada

Lion Air, Batik Air dan Super Air Jet Gandeng Airbus untuk Tingkatkan Kinerja Armada

Rilis
Pertamina Masih Cari Partner Baru di Blok Masela

Pertamina Masih Cari Partner Baru di Blok Masela

Whats New
Peserta Nonaktif JKN BPJS Kesehatan Naik Jadi 52,3 Juta Per Agustus 2023

Peserta Nonaktif JKN BPJS Kesehatan Naik Jadi 52,3 Juta Per Agustus 2023

Whats New
ASN yang Bersedia Ditempatkan di Daerah 3T Bisa Naik Jabatan dalam 2 Tahun

ASN yang Bersedia Ditempatkan di Daerah 3T Bisa Naik Jabatan dalam 2 Tahun

Whats New
Soal Penerapan Pajak Karbon, Kewenangan Ada di Pemerintah

Soal Penerapan Pajak Karbon, Kewenangan Ada di Pemerintah

Whats New
Pedagang Pasar Tanah Abang Dukung Pemerintah Larang Tiktok Shop untuk Berjualan

Pedagang Pasar Tanah Abang Dukung Pemerintah Larang Tiktok Shop untuk Berjualan

Whats New
 IHSG Ambles 1,07 Persen Usai Bursa Karbon Dirilis, Rupiah Mengikuti

IHSG Ambles 1,07 Persen Usai Bursa Karbon Dirilis, Rupiah Mengikuti

Whats New
Sistem Rekrutmen ASN Transparan, Menteri PANRB: Putrinya Pak Jokowi Saja Tidak Lolos Tes

Sistem Rekrutmen ASN Transparan, Menteri PANRB: Putrinya Pak Jokowi Saja Tidak Lolos Tes

Whats New
Peralihan Konsumsi Rokok hingga Larangan Ekspor Mineral Jadi Tantangan Penerimaan Kepabeanan dan Cukai 2024

Peralihan Konsumsi Rokok hingga Larangan Ekspor Mineral Jadi Tantangan Penerimaan Kepabeanan dan Cukai 2024

Whats New
Mentan SYL Sebut Kerja Sama Pangan Penting untuk Hadapi Tantangan Global

Mentan SYL Sebut Kerja Sama Pangan Penting untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Luhut: Potensi Investasi Bursa Karbon Mencapai Rp 146,3 Triliun

Luhut: Potensi Investasi Bursa Karbon Mencapai Rp 146,3 Triliun

Whats New
Simak Jenis hingga Syarat Ajukan KPR di BTN

Simak Jenis hingga Syarat Ajukan KPR di BTN

Whats New
Update Rencana LRT Bali, Kemungkinan Dibangun di Bawah Tanah, Biaya Bisa Bengkak 3 Kali Lipat

Update Rencana LRT Bali, Kemungkinan Dibangun di Bawah Tanah, Biaya Bisa Bengkak 3 Kali Lipat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com