Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Penawaran Lelang SUN Capai Rp 107,78 Triliun

Kompas.com - 04/08/2021, 12:42 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan sukses menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (3/8/2021). Jumlah penawaran yang masuk mencapai Rp 107,78 triliun yang merupakan penawaran terbesar pada lelang tahun ini.

Jumlah ini melampaui rekor jumlah penawaran terbanyak yang terjadi di awal tahun dengan mencapai Rp 97,17 triliun. Di lelang SUN sebelumnya jumlah penawaran mencapai Rp 95,55 triliun.

Deni Ridwan, Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan mengatakan bahwa angka penawaran yang masuk pada lelang Selasa (3/8/2021) mencapai rekor tertinggi kedua sepanjang sejarah penerbitan SUN melalui lelang.

Dia melihat faktor yang mempengaruhi tingginya bid di lelang kemarin adalah penurunan yield US Treasury tenor 10 tahun yang mencapai level 1,15 persen dan tingginya likuiditas di pasar keuangan domestik.

“Selain itu, Bank Indonesia juga masih menahan BI7DRRR di level 3,5 persen seiring dengan masih rendahnya tingkat inflasi domestik,” ungkap Deni dalam siaran pers, kemarin.

Baca juga: Cuma 20 Negara yang Lolos dari Middle Income Trap, Indonesia Kapan?

Investor domestik masih mendominasi proporsi lelang SUN dengan porsi mencapai 88,4 persen. Terdapat kenaikan partisipasi asing dari 7,6 persen di lelang sebelumnya menjadi 11,6 persendi lelang Selasa (3/8/2021).

Di lelang SUN kali ini, Deni menjelaskan terdapat penurunan weighted average yield yang dimenangkan untuk seluruh seri obligasi negara yang ditawarkan, sebesar 1-13 bps dibandingkan pada lelang sebelumnya.

“Penurunan weighted average yield terbesar pada tenor 5 tahun yaitu mencapai 13bps dibanding pada lelang sebelumnya,” ujar dia.

Meski penawaran mencapai lebih dari Rp 100 triliun, pemerintah hanya menyerap Rp 34 triliun dari lelang SUN kali ini, Deni melihat bid to cover ratio pada lelang ini sebesar 3,2 kali atau lebih tinggi dari lelang sebelumnya, yaitu 2,8 kali. Dari serapan ini juga pemerintah tidak perlu penyelenggaraan lelang SUN tambahan (green shoe option).

“Dengan mempertimbangkan rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2021, yield atau imbal hasil SBN yang wajar di pasar sekunder, serta pemenuhan supply SUN dari pasar perdana,” pungkas Deni. (Achmad Jatnika | Wahyu T.Rahmawati)

Baca juga: Termasuk KA di Bali, Ini Daftar Proyek Strategis Nasional Kereta Api

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Penawaran lelang SUN mencapai level tertinggi kedua sepanjang sejarah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com