Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi RI Tumbuh 7,07 Persen, Mendag: Konsumsi Membaik ke Masa Sebelum Pandemi

Kompas.com - 05/08/2021, 19:37 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan, pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2021 sebesar 7,07 persen secara tahunan (year on year/yoy) tak lepas dari kinerja pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang sebesar 5,93 persen.

Menurut dia, capaian tersebut mengindikasikan perbaikan konsumsi masyarakat, bahkan lebih baik dari tren konsumsi sebelum masa pandemi Covid-19. Pada kuartal I-2019 konsumsi rumah tangga tumbuh 5,02 persen dan di kuartal II-2019 tumbuh 5,18 persen.

"Pertumbuhan konsumsi rumah tangga adalah 5,93 persen, angka ini sudah jauh lebih baik dibandingkan kuartal I dan kuartal II tahun 2019, sebelum pandemi Covid-19," ungkapnya dalam konferensi pers virtual terkait pertumbuhan ekonomi, Kamis (5/8/2021).

Baca juga: Ekonomi Tumbuh 7,07 Persen, Sri Mulyani: Strategi dan Arah Pemulihan Sudah Benar

Konsumsi rumah tangga memang merupakan komponen pengeluaran terbesar dalam struktur pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pada kuartal II-2021 kontribusi konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 57,23 persen.

Lutfi menjelaskan, peningkatan konsumsi tersebut sejalan dengan meningkatnya indeks kepercayaan konsumen dari Januari-Februari 2021 di kisaran 88 poin, lalu pada Mei-Juni 2021 menjadi di kisaran 107 poin. Kepercayaan konsumen ini tercermin dari naiknya penjualan kendaraan, penjualan ritel, dan transaksi di e-commerce.

"Ini menunjukkan trennya sudah positif dan orang sudah siap untuk membeli (belanja) lagi," kata dia.

Lutfi memaparkan, sepanjang kuartal II-2020 penjualan mobil tumbuh signifikan mencapai 785 persen dibandingkan periode sama di tahun lalu. Begitu pula dengan tren penjualan sepeda motor yang tumbuh mencapai 268 persen.

Selain itu, penjualan ritel juga mengalami pertumbuhan terutama pada kelompok barang makanan dan minuman, suku cadang, sandang, dan barang lainya.

"Kemudian nilai transaksi di e-commerce sepanjang semester I-2021 tumbuh sebesar 63,36 persen secara tahunan mencapai Rp 186,75 triliun," kata Lutfi.

Baca juga: Selamat Tinggal Resesi, Ekonomi Indonesia Kuartal II 2021 Tumbuh 7,07 Persen

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dorong Kemandirian Ekonomi, Malaysia Riilis Kebijakan 'Malaysia First'

Dorong Kemandirian Ekonomi, Malaysia Riilis Kebijakan "Malaysia First"

Whats New
Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga Bulan Depan

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga Bulan Depan

Whats New
Tahan Laju Utang Non-Bank, China Naikkan Modal Minimum Perusahaan Pembiayaan 3 Kali Lipat

Tahan Laju Utang Non-Bank, China Naikkan Modal Minimum Perusahaan Pembiayaan 3 Kali Lipat

Whats New
'Food Estate' dan 'Contract Farming' Jauh dari Kedaulatan Pangan

"Food Estate" dan "Contract Farming" Jauh dari Kedaulatan Pangan

Whats New
Kementan Percepat Pompanisasi di Lamongan untuk Optimasi Lahan Rawa hingga Tingkatkan IP

Kementan Percepat Pompanisasi di Lamongan untuk Optimasi Lahan Rawa hingga Tingkatkan IP

Whats New
BKN: Pemindahan ASN ke IKN Bukan Pemaksaan, tapi Kewajiban

BKN: Pemindahan ASN ke IKN Bukan Pemaksaan, tapi Kewajiban

Whats New
China dan Selandia Baru Perkuat Kerja Sama Ekonomi, Ada Apa?

China dan Selandia Baru Perkuat Kerja Sama Ekonomi, Ada Apa?

Whats New
Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran Bansos Melonjak Tajam di Awal 2024

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran Bansos Melonjak Tajam di Awal 2024

Whats New
3 Langkah IFG Dukung Transformasi Sektor Keuangan Non-bank

3 Langkah IFG Dukung Transformasi Sektor Keuangan Non-bank

Whats New
Bank Sentral Jepang Naikkan Suku Bunga untuk Pertama Kali dalam 17 Tahun

Bank Sentral Jepang Naikkan Suku Bunga untuk Pertama Kali dalam 17 Tahun

Whats New
Erick Thohir Usul 7 BUMN Dapat PMN Rp 13,6 Triliun Tahun Ini

Erick Thohir Usul 7 BUMN Dapat PMN Rp 13,6 Triliun Tahun Ini

Whats New
Baru 2.430 ASN yang Siap Dipindahkan ke IKN

Baru 2.430 ASN yang Siap Dipindahkan ke IKN

Whats New
16 Smelter Mineral Bakal Dibangun pada 2024, Nilai Investasinya Rp 183 Triliun

16 Smelter Mineral Bakal Dibangun pada 2024, Nilai Investasinya Rp 183 Triliun

Whats New
Redesain Logo BTN Menuju Era Digitalisasi

Redesain Logo BTN Menuju Era Digitalisasi

Whats New
Marak Bus Bodong, Pengusaha Otobus Imbau Masyarakat Waspada Pilih Angkutan untuk Mudik Lebaran

Marak Bus Bodong, Pengusaha Otobus Imbau Masyarakat Waspada Pilih Angkutan untuk Mudik Lebaran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com