Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Likuiditas? Simak Pengertian dan Contoh Berikut

Kompas.com - 16/08/2021, 16:55 WIB
Mutia Fauzia

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi Anda yang akrab dengan industri keuangan, pasti familiar dengan istilah likuiditas. Likuiditas kerap kali digunakan untuk menunjukkan kondisi keuangan sebuah perusahaan.

Sebenarnya, apa itu likuiditas?

Dilansir dari Investopedia, Senin (16/8/2021), likuditas adalah kelonggaran atau kecepatan sebuah aset atau sekuritas dikonversi menjadi uang tunai dan memengaruhi nilai pasarnya.

Aset yang paling likuid bisa dikatakan uang tunai itu sendiri.

Baca juga: Apa Itu Likuidasi?

Sehingga bisa dikatakan, likuiditas menggambarkan sejauh mana suatu aset dapat dengan cepat dibeli atau dijual di pasar pada harga yang mencerminkan nilai intrinsiknya.

Uang tunai secara universal dianggap sebagai aset yang paling likuid karena dapat dengan cepat dan mudah diubah menjadi aset lain.

Sementara, aset berwujud, seperti real estat, seni rupa, dan barang koleksi, semuanya relatif tidak likuid.

Contoh kasus terkait likuiditas yakni seseorang menginginkan kulkas seharga Rp 2 juta, uang tunai adalah jenis aset yang paling mudah digunakan untuk mendapatkan kulkas tersebut.

Bila ia memiliki buku dengan nilai setara dengan Rp 2 juta, ia tidak bisa begitu saja membawa koleksi buku tersebut ke toko elektronik.

Baca juga: Perusahaan Modal Ventura: Pengertian, Sejarah, dan Jenis Pembiayaan

Sebagai gantinya, ia harus menjual terlebih dahulu buku koleksi tersebut untuk mendapatkan uang tunai dan membeli kulkas baru.

Bila ia bisa menjual dalam waktu cepat, ia adalah orang yang beruntung.

Namun, bisa saja ia membutuhkan waktu lebih lama dan harus memasang diskon agar bukunya laku. Hal itu menunjukkan, buku koleksi adalah aset tidak likuid.

Lalu, mengapa likuiditas menjadi penting?

Jika pasar tidak likuid, maka akan sulit untuk menjual atau mengubah aset menjadi uang tunai.

Baca juga: Pengertian Emiten, Contoh, dan Bedanya dengan Perusahaan Publik

Memiliki aset likuid tidak hanya berlaku bagi individu saja, tetapi juga bagi perusahaan. Karena, memiliki aset likuid akan dengan mudah dan cepat dijual secara penuh dengan biaya yang cenderung sedikit.

Bila perusahaan memiliki aset likuid, maka dapat menurupi kewajiban jangka pendeh mereka seperti utang atau penggajian.

Sehingga, mereka tidak harus berhadapan dengan kondisi krisis likuiditas yang berisiko pada kebangkrutan.

Baca juga: Apa Itu SPT Pajak?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com