Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penjelasan KCIC soal Keterlambatan Setoran Modal Proyek Kereta Cepat

Kompas.com - 03/09/2021, 21:02 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

Saat ini, KCIC sedang mempersiapkan langkah dan strategi untuk menekan pembengkakan biaya tersebut diantaranya yakni mengubah skema operation maintenance readiness. Dalam hal ini, SDM operation & maintenance akan menggunakan sebagian besar pegawai PT KAI yang berpengalaman.

Dia bilang, KCIC akan memprioritaskan penyelenggaraan pelatihan secara daring di Indonesia sehingga bisa menghemat biaya pelatihan dan OM readiness lainnya. Adapun perseroan juga nantinya akan melakukan negosiasi facility agreement dengan lender dan kontraktor terkait beberapa isu biaya proyek.

Sebagai informasi, dalam mengerjakan proyek kereta cepat itu budget awalnya yakni senilai 6,07 miliar dollar AS. Rinciannya, sekitar 4,8 miliar dollar AS adalah biaya konstruksi atau EPC. Sementara itu, 1,3 miliar dollar AS adalah biaya non-EPC.

Namun, estimasi yang di buat pada November 2020 ternyata biaya tersebut meningkat menjadi 8,6 miliar dollar AS. Selanjutnya, berdasarkan kajian yang melibatkan konsultan pun memperkirakan biaya proyek itu akan kembali naik mencapai 9 miliar dollar AS dan terakhir berkonsultasi di mana proyek itu pun naik menjadi 11 miliar dollar AS.

Hal itu lantaran adanya perubahan biaya dan harga, serta adanya penundaan lantaran pembebasan lahan. Artinya, cost overrun yang terjadi dengan skenario tersebut adalah sekitar 3,8 miliar dollar AS hingga 4,9 miliar dollar AS. (Venny Suryanto| Handoyo)

Baca juga: November 2022, Jokowi Akan Ajak Xi Jinping Jajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Indonesia terlambat setor modal untuk proyek Kereta Cepat, begini penjelasan KCIC

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com