Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Sebut QRIS Permudah Pelaku Usaha Dapatkan Pembiayaan, ini Alasannya

Kompas.com - 01/10/2021, 13:10 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menyatakan, digitalisasi pada layanan keuangan dapat membantu pelaku usaha, khususnya pada segmen UMKM untuk mendapatkan akses permodalan.

"Kita lihat pondasi digital Indonesia seperti penetrasi internet dengan digitalsiasi sebenarnya menjadi modal penting memperluas inkulisivitas keuangan untuk UMKM," kata Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Filianingsih Hendarta, dalam diskusi virtual, Kamis (30/9/2021).

Untuk memaksimalkan potensi penetrasi internet tersebut, bank sentral mengandalkan QR Indonesia Standard atau QRIS, guna memfasilitasi pelaku UMKM masuk ke dalam ekosistem keuangan formal.

Baca juga: Digitalisasi Jadi Strategi Bank BJB Catatkan Pertumbuhan Positif di Tengah Pandemi

Pemanfaatan QRIS secara langsung dapat membantu pelaku usaha mendapatkan akses pembiayaan atau permodalan dari lembaga keuangan formal.

Filianingsih menjelaskan, data transaksi yang tercatat dalam QRIS, dapat mempermudah bank sentral dalam melakukan analisis atau profiling pada pelaku UMKM.

"Sehingga data transaksi pembayaran dapat digunakan sebagai credit scoring yang mendorong keyakinan bank atau non bank untuk menyalurkan kredit," katanya.

Sebagai informasi, sampai dengan pertengahan September 2021, BI mencatat jumlah merchant yang telah terhubung dengan QRIS mencapai 10,45 juta merchant, atau setara 87 persen target tahun ini.

"(QRIS) ini bisa menjadi pintu masuk UMKM untuk masuk untuk pembayaran hingga permodalan," ucap Filianingsih.

Baca juga: Penggunaan QRIS Lintas Negara Bakal Diperluas ke Malaysia dan Arab Saudi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Menyikapi Situasi Perekonomian Global

Menyikapi Situasi Perekonomian Global

Whats New
Gaji Pekerja di IKN Bebas Pajak Penghasilan, Minat Pindah?

Gaji Pekerja di IKN Bebas Pajak Penghasilan, Minat Pindah?

Whats New
Waspada, Modus Penipuan Keuangan Meningkat Jelang Libur Akhir Tahun

Waspada, Modus Penipuan Keuangan Meningkat Jelang Libur Akhir Tahun

Whats New
5 Daerah di Jawa Barat dengan UMR 2024 Tertinggi

5 Daerah di Jawa Barat dengan UMR 2024 Tertinggi

Whats New
Zurich Targetkan Pendapatan dari Premi Asuransi Tumbuh 'Double Digit' pada 2024

Zurich Targetkan Pendapatan dari Premi Asuransi Tumbuh "Double Digit" pada 2024

Whats New
LPEI dan Pemprov Sumbar Berkolaborasi Tingkatkan Ekspor Produk-produk Daerah

LPEI dan Pemprov Sumbar Berkolaborasi Tingkatkan Ekspor Produk-produk Daerah

Whats New
Erick Thohir Sebut Rencana Merger Angkasa Pura I dan II Butuh 3 Bulan

Erick Thohir Sebut Rencana Merger Angkasa Pura I dan II Butuh 3 Bulan

Whats New
Daftar UMR di 27 Kabupaten/Kota Jawa Barat Berlaku per 1 Januari 2024

Daftar UMR di 27 Kabupaten/Kota Jawa Barat Berlaku per 1 Januari 2024

Whats New
OJK: Kredit Perbankan Tumbuh, Tembus Rp 6.902 Triliun per Oktober 2023

OJK: Kredit Perbankan Tumbuh, Tembus Rp 6.902 Triliun per Oktober 2023

Whats New
Terbesar di Asia Tenggara, Nilai Ekonomi Digital Indonesia Tembus Rp 1.266 Triliun

Terbesar di Asia Tenggara, Nilai Ekonomi Digital Indonesia Tembus Rp 1.266 Triliun

Whats New
Di Balik Rencana Merger TikTok dan GoTo, Kepemilikan Data dan 'Traffic' Jadi Perhatian

Di Balik Rencana Merger TikTok dan GoTo, Kepemilikan Data dan "Traffic" Jadi Perhatian

Whats New
Riset Sleekflow, 72 Persen Konsumen Lebih Suka Belanja 'Online' karena Lebih Murah

Riset Sleekflow, 72 Persen Konsumen Lebih Suka Belanja "Online" karena Lebih Murah

Whats New
Sensus Pertanian 2023:  Petani Menua, Upah Kecil, dan Produktivitas Turun

Sensus Pertanian 2023: Petani Menua, Upah Kecil, dan Produktivitas Turun

Whats New
Terdampak Longsor, Jalur Kereta antara Stasiun Karanggandul-Karangsari Dilalui dengan Kecepatan Terbatas

Terdampak Longsor, Jalur Kereta antara Stasiun Karanggandul-Karangsari Dilalui dengan Kecepatan Terbatas

Whats New
Lanskap Startup Asia Tenggara: Awal Kelesuan atau Potensi Menjanjikan?

Lanskap Startup Asia Tenggara: Awal Kelesuan atau Potensi Menjanjikan?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com