Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Skandal Manipulasi Data EoDB, IMF Pertahankan Kristalina Georgieva sebagai Direktur Pelaksana

Kompas.com - 12/10/2021, 15:30 WIB
Mutia Fauzia

Penulis

Sumber CNBC


WASHINGTON, KOMPAS.com - Dana Moneter Internasional (IMF) memutusukan untuk mempertahankan Kristalina Georgieva sebagai direktur pelaksana.

Keputusan tersebut diambil terlepas dari tuduhan mengenai keterlibatannya dalam skandal manipulasi data kemudahan berusaha saat ia menjabat di Bank Dunia.

Dilansir dari CNBC, Selasa (12/10/2021), Dewan Eksekutif IMF pada Senin (11/1/2021) waktu setempat melakukan pertemuan untuk membahas posisi Georgieva yang dituduh telah menekan salah satu staf di Bank Dunia untuk merevisi metode pengolahan data dalam laporan Ease of Doing Business (EoDB).

"Setelah melihat setiap bukti yang dipresentasikan, Dewan Eksekutif percaya sepenuhnya kepada kepemimpinan Direktur Pelaksana dan kemampuannya untuk melanjutkan menjalankan tugasnya," ujar IMF dalam keterangan tertulis mereka.

Baca juga: Skandal Manipulasi Data EoDB, IMF Belum Putuskan Status Kristalina Georgieva

Lembaga keuangan internasional tersebut mengatakan informasi yang dipresentasikan dalam tinjauan oleh jajaran Dewan Eksekutif tidak benar-benar menunjukkan Georgieva memainkan peran yang tak pantas dalam skandal manipulasi data EoDB.

"Tanpa bukti yang secara langsung berhubungan dengan perannya sebagai Direktur Pelaksana, maka tidak ada dasar untuk merubah kepemimpinan IMF," ujar Menteri Keuangan AS Janet Yellen.

Untuk diketahui, Georgieva telah menjabat sebagai pimpinan tertinggi IMF sejak Oktober 2019 lalu.

Sebelumnya, ia juga sempat menjabat sebagai petinggi Bank Dunia asejak tahun 2017.
Georgieva pun sebelumnya juga sempat membantah tuduhan yang ditujukan kepadanya tersebut.

"Saya tak sepakan sedara fundamental dengan temuan dan interpretasi (dari laporan WilmerHale)," ujar dia dalam keterangan tertulis beberapa waktu lalu.

Baca juga: Soal Dana Bantuan dari IMF, BI Tegaskan Tak Ada Batas Waktu Pengembalian dan Bukan Utang

Untuk diketahui, laporan EoDB adalah laporan tahunan yang dikeluarkan oleh Bank Dunia. Laporan tersebut memberikan penilai mengenai seberapa ramah sebuah negara terhadap aktivitas usaha.

Berdasarkan hasil laporan firma hukum WilmerHale, pada laporan tahun 2018, China seharusnya menduduki peringkat 85 dalam EODB. Namun demikian, karena pengaruh dari pimpinan dan intervensi yang dilakukan oleh China, negar atersebut akhirnya menduduki posisi ke 78.

CNBC memberitakan, negara seperti Prancis, Jerman, Italia, dan Inggris diketahui mendukung Georgieva untuk tetap menempati posisinya sebagai Direktur Pelaksana IMF.

Namun demikian, beberapa pejabat di Amerika Serikat justru menunjukkan sikap skeptis terhadap keputusan IMF tersebut.

Baca juga: Ini Alasan IMF Revisi ke Bawah Outlook Ekonomi Negara Emerging Termasuk RI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com