Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bisnis IP Farm, dari Budidaya Jamur hingga Kelola Agrowisata di Lembang

Kompas.com - 16/10/2021, 09:34 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Membuka usaha yang dimulai dari hobi, kebanyakan akan menghasilkan "buah" yang manis. Apalagi jika dibarengi dengan keinginan yang keras untuk belajar dan mencoba, hasilnya pun bisa berlipat ganda.

Hal inilah yang menjadi dasar dibukanya usaha sektor agrikultur yang terletak di Cikole, Lembang, Jawa Barat yang diberi nama IP Farm.

Devie Kusumaputri, salah satu anggota tim manajemen IP Farm menceritakan kepada Kompas.com awal dibangunya IP Farm. Semua bermula dari hobi yang dimiliki ayah Devie Kusumaputri yaitu Ganda Kusuma, yang suka bercocok tanam dan suka mengonsumsi berbagai sayuran.

Baca juga: Sukses Jalankan Bisnis Selama 4 Dekade, Ini 3 Rahasia Sukses Es Teler 77

Namun Ide usaha muncul karena Ganda kerap menemukan produk sayuran impor dijual di supermarket, salah satunya yaitu jamur. Dari situ, Ganda mencetuskan ide bisnis bersama adiknya yaitu Astrid Sunarti, untuk mulai membudidayakan jamur.

"Mereka pada saat itu benar-benar serius ingin membudidayakan jamur. Bahkan mereka belajar sampai ke Jepang, China hingga ke Jerman untuk mencari ilmu dalam mengembangkan jamur," ujar Devie Kusumaputri kepada Kompas.com, Jumat (15/10/2021).

Pada 1987, Ganda bersama dengan timnya menyewa lahan di Lembang, untuk memulai kebun jamur Shiitake. Pada saat itu, budidaya jamur Shiitake terbilang sukses.

Baca juga: 4 Langkah Membangun Bisnis Autopilot

Devie mengungkapkan, banyak para peneliti yang takjub lantaran jamur Shiitake yang biasanya hanya dibudidayakan di Jepang, China, Korea atau daerah pengunungan Asia Tenggara, bisa tumbuh di Indonesia dengan kualitas hasil yang sama dengan negara asalnya.

Jamur tersebut didistribusikan ke berbagai tempat mulai dari supermarket, restoran hingga perhotelan. Bahkan, pada awal tahun 2000-an, IP Farm berhasil mengekspor jamur Shiitake ke Jepang dan Saudi Arabia.

"Pada saat itu kita sempat mengekspor. Bisa dibilang demand-nya cukup baik pada saat itu," ungkapnya.

Namun sayangnya, ekspor tersebut terhenti lantaran masuknya produk China dengan harga yang murah sehingga membuat pasar hancur.

Baca juga: Punya Uang Rp 10 Juta, Enaknya Usaha Apa?

Walau demikian, Devie mengatakan bahwa ayahnya tetap semangat mengembangkan usaha agrikulturnya dan memperbanyak jenis tanaman yang di tanam di kebunnya.

Kini IP Fram dikelola Devie bersama suaminya, Ivan Linggar.

Devie mengungkapkan, sejak awal ayahnya berpesan agar IP Farm harus berjalan bersama petani lokal untuk menghasilkan sayuran yang berkualitas

Saat ini, IP Farm memiliki luas lahan 5,7 hektar dan karyawannya berjumlah 100 orang. IP Farm menggandeng penduduk lokal untuk mengurus lahan tersebut.

Sementara itu, jenis sayur-sayuran yang dikelola pun beraneka ragam, mulai dari Asparagus, Rosemary, Oregano, Thyme, Sage, Marjoram, Mint, Edible Flowers , jagung dan lain-lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Whats New
Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Whats New
Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Whats New
Kinerja 2023 'Kinclong', Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Kinerja 2023 "Kinclong", Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Whats New
Bela Warung Madura, Menteri Teten: Jangan Sampai Tersisih oleh Ritel Modern

Bela Warung Madura, Menteri Teten: Jangan Sampai Tersisih oleh Ritel Modern

Whats New
Info Lengkap Mata Uang Riyal ke Rupiah

Info Lengkap Mata Uang Riyal ke Rupiah

Whats New
Hindari Macet Demo Buruh 1 Mei, KAI Ubah Operasional 12 Kereta Api

Hindari Macet Demo Buruh 1 Mei, KAI Ubah Operasional 12 Kereta Api

Whats New
Mengenal Mata Uang Israel dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Mengenal Mata Uang Israel dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Whats New
Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 1 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 1 Mei 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
7 Bandara Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

7 Bandara Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

Whats New
Harga Bahan Pokok Rabu 1 Mei 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Rabu 1 Mei 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Emiten Kendaraan Listrik VKTR Catat Pendapatan Bersih Rp 205 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Kendaraan Listrik VKTR Catat Pendapatan Bersih Rp 205 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com