Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Puji Himbara dan Telkom tapi Sindir Perusahaan BUMN Ini

Kompas.com - 16/10/2021, 17:35 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memuji transformasi yang dilakukan sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), namun ia juga menyindir BUMN lainnya.

Jokowi menyampaikan hal ini di hadapan Menteri BUMN Erick Thohir dan para Dierektur Utama BUMN dalam sebuah tayangan yang diunggah akun Sekretariat Presiden pada Sabtu (26/10/2021).

Jokowi menegaskan bahwa pemerintah ingin membawa perusahaan BUMN go global. Ia ingin perusahaan pelat merah bersaing di kancah internasional dengan menggencarkan penataan model bisnis dan teknologi.

Baca juga: BUMN Sakit Disuntik PMN, Jokowi Geram: Maaf, Terlalu Enak Sekali

“Dunia sudah kayak gini, revolusi industri 4.0, distrubsi teknologi, ada pandemi, dan kalau saudara-saudara tidak merespons dari ketidakpastian ini dengan adaptasi secepat-cepatnya, kalau Pak Menteri sampaikan kepada saya, Pak ini ada perusahaan seperti ini kondisinya BUMN, kalau saya langsung tutup saja. Nggak ada diselamatkan. Diselamatin gimana kalau sudah kayak gitu,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Jokowi menekankan pentingnya untuk membangun profesionalisme dan nilai-nilai dasar di dalam diri para pimpinan BUMN.

Menurutnya, para Direktur Utama BUMN merupakan orang-orang terpilih yang diharapkan percaya diri menghadapi persaingan baik secara nasional maupun global.

“Dan Bapak Ibu semuanya sekali lagi ini sudah terpilih, terseleksi, pintar-pintar, saya nggak ingin ngajarin yang namanya manajemen, Bapak Ibu jauh lebih jago,” ucapnya.

Jokowi menilai, sejumlah perusahaan pelat merah sudah mampu melakukan adaptasi sesuai harapan, di antaranya bank BUMN atau Himbara dan PT Telkom Indonesia.

“Jadi sekali lagi adaptsi pada model bisnis, model bisnis yang baru dan teknologinya. Ada yang sudah masuk ke sana sudah cepat mengadaptasi,” tuturnya.

Baca juga: Jokowi Ungkap Ruwetnya Urus Izin Pembangkit Listrik di Indonesia

“Saya lihat perbankan, bank-banknya sudah mulai masuk ke sana. Telkom, Telkomsel ya sudah saya lihat. Yang lain belum, maaf. Yang infrastuktur, BUMN infrastuktur, BUMN transportasi belum,” sambung Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi memerintahkan agar dalam melakukan percepatan adaptasi bisnis, perusahaan BUMN harus bermitra dengan perusahaan global.

“Kalau mau cepat kita beradaptasi itu, cara yang paling cepat adalah berpartner. Perusahaan global mana yang paling baik, ajak. Pasti mau dengan kita. Kita sudah dinilai prospek ke depan 10-20 tahun yang akan datang kita akan menjadi ekonomi 4 besar dunia kok, siapa yang nggak mau. Mau semua,” serunya.

Kepala Negara menegaskan, BUMN harus berani berkompetisi, namun juga tetap mampu melakukan perhitungan dalam setiap pengambilan keputusan.

“Tolong dihitung karena apapun BUMN ini adalah perusahaan negara, social impact-nya dihitung juga. Dan yang paling penting review terus keekonomiannya. Hitung, kalkulasi, sehingga kita bisa tahu pertumbuhan ke depan itu akan seperti apa,” tegasnya.

Perhitungan tersebut menurut Jokowi juga harus dilakukan untuk proyek-proyek yang dikerjakan dari penugasan pemerintah.

Baca juga: Jokowi Sentil PLN: Perizinan Bertele-tele, Ini Harus Dipangkas

“Saya bisa menugaskan, memberikan penugasan, ini penugasan bangun jalan tol, tapi ya dihitung. Ada kalkulasinya. Dan diberitahu, Pak ini IRR-nya sekian. Berarti kami memerlukan suntikan dari APBN sekian,” ucapnya.

“Jangan kalau pas dapat penugasan rebutan, tidak ada kalkulasi karena penugasan, kemudian ngambil pinjaman jangka pendek, padahal infrastuktur itu untuk jangka panjang, udah nggak ketemu. Itu tugas suadara-sudara untuk ngitung kalau ada penugasan. Kalau enggak logis, bagaimana dibuat logis tapi dengan kalkulasi,” lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com