Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir: Bos BUMN yang Tak Mau Ikut Transformasi Pasti Saya Ganti

Kompas.com - 19/10/2021, 15:15 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan bakal mengganti bos BUMN yang tidak mau melakukan transformasi. Ia memastikan akan terus memantau transformasi yang dilakukan para perusahaan pelat merah, terutama di sektor pangan.

Hal tersebut ia ungkapkan dalam acara Grand Launching Produk Pangan dan Non Pangan RNI Group, Selasa (19/10/2021).

"Saya akan sangat serius memantau pangan satu tahun ke depan ini. Mohon maaf (bos BUMN) yang tidak ikut tranformasi, pasti akan saya bongkar, akan saya ganti," ungkapnya.

Baca juga: Ojol Rusia Ini Hadir di Jabodetabek, Penumpang Bisa Nego Ongkos

Erick menegaskan, pernyataannya itu bukanlah sekedar omongan, tetapi pasti akan dilakukan. Hal itu mengingat sejumlah petinggi perusahaan pelat merah telah dia copot jika tak memenuhi target sesuai ketentuan Kementerian BUMN.

"Ini sudah terjadi di banyak BUMN. Jadi ini enggak kaleng-kalengan ngomongnya, saya pastikan akan saya ganti," imbuh Erick.

Meski demikian, ia menekankan, pergantian petinggi BUMN tidak akan dilakukan secara subjektif, berdasarkan rasa suka atau tidak suka terhadap orang tersebut. Namun, berdasarkan hasil kinerjanya.

Erick bilang, dalam kesempatan bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), ada sebanyak 20 bos perusahaan BUMN yang dilibatkan. Sekitar 30-40 persen diantaranya merupakan petinggi yang ditunjuk oleh Menteri BUMN sebelumnya.

Artinya, lanjut dia, tak semua petinggi BUMN di rombak. Sekalipun merupakan hasil penunjukkan dari kepemimpinan sebelumnya, namun jika memliki kinerja yang baik tentu akan terus dipertahankan.

Baca juga: Erick Thohir: Saya Senang Swasta dan BUMN Rukun...

"Dari 20 itu 30-40 persen leadership yang dipilih oleh menteri sebelumnya, tidak saya ubah. Karena me-managing sesuatu itu, bukan karena suka dan tidak suka, tetapi hasilnya yang saya lihat. Tidak mungkin kita bicara tranformasi BUMN hanya sekadar banner, tetapi harus hasilnya," papar dia.

Menurut Erick, transformasi yang diupayakan BUMN kini mulai membuahkan hasil. Hal itu tercermin dari kinerja perusahaan pelat merah di 2020 yang tetap bisa memberi pemasukan ke negara Rp 377 triliun di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Selain itu, pendapatan kumulatif BUMN juga naik mencapai Rp 96 triliun. Di sisi lain, laba bersih di semester I-2020 lalu yang sebesar Rp 6 triliun, kini di semester I-2021 bisa mencapai Rp 26 triliun.

"Ini karena transformasi, efisiensi, dan kita pastikan kita ikuti satu per satu," pungkas Erick.

Baca juga: Stafsus Erick Thohir Bantah Ada Utang Tersembunyi dalam Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com