Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Tingkatkan Perekonomian Desa Kuala Tolak, ANJ Beri Pembinaan Tata Kelola Madu Kelulut

Kompas.com - 29/11/2021, 20:27 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Program tersebut dijalankan melalui kerja sama dengan pemerintah daerah (pemda) dan para petani Desa Tobing Jae, Kecamatan Huristak.

Program Tani Mandiri muncul atas dasar keresahan masyarakat binaan Desa Tobing Jae, Kecamatan Huristak terhadap serangan hama tikus, burung pipit dan serangga yang telah mengakibatkan kegagalan panen mencapai 60 persen pada 2017.

Baca juga: Kisah Para Petani di Ngawi Jadi Penembak Hama Tikus, 1 Orang Bisa Dapat 100 Ekor

Selain itu, pengendalian hama masih menggunakan bahan kimia yang dapat merugikan lingkungan sekitar. Hal ini juga dipengaruhi adanya kelompok tani (poktan) yang memiliki potensi untuk dikembangankan melalui budi daya padi dengan pengendalian hama terpadu.

General Manager ANJA Taupan S. Sibarani mengatakan, tujuan dari program Tani Mandiri adalah menciptakan pertanian ramah lingkungan dan areal percontohan pertanian sawah terpadu di Desa Tobing Jae.

Selain itu, Tani Mandiri juga menghasilkan beberapa manfaat bagi para petani, seperti pemanfaatan predator alami burung hantu sebagai pembasmi hama tikus di persawahan dikenal dengan program gupon kendali hama tikus dengan burung hantu (Kehati Burhan).

Gupon Kehati Burhan dibangun sebagai tempat berlindung bagi serangga predator dengan menanam tanaman turnera subulata untuk bertahan melalui pergantian musim, serta menyediakan habitat untuk inang atau mangsa alternative.

Baca juga: Ribuan Burung Pipit Mendadak Mati hingga Ikan Berlompatan di Pinggir Pantai, Ada Apa?

Selain itu, pembinaan juga telah menghasilkan inovasi teknologi sederhana pengusir burung pipit dikenal dengan program alat pengusir burung pipit (Pembibit).

“Perusahaan sudah menerapkan best management practice dengan penggunaan burung hantu atau Tyto Alba,” jelas Taupan.

Tak hanya itu, sebut dia, pihaknya juga telah memanfaatkan beneficial plant seperti turnera, dan penggunaan antigonon sebagai musuh alami ulat pemakan daun yang terbukti mampu mengurangi penggunaan pestisida.

Atas dasar inilah, lanjut Taupan, inovasi yang dilakukan di kebun bisa diinformasikan kepada masyarakat, khususnya petani padi, melalui program Tani Mandiri.

“Kami berharap program ini bisa berjalan dengan baik dan mampu dirasakan manfaatnya oleh petani binaan,” imbuhnya.

Baca juga: Berkat RJIT, Produktivitas Pertanian Poktan di Padang Pariaman Ini Melonjak

Saat ini, terdapat dua poktan yang terlibat aktif sebagai binaan, yaitu Poktan Sinar Jaya 1 dan Poktan Sinar Jaya 2 dengan total petani sebanyak 46 orang.

Sejak dimulainya pembinaan, program itu telah berhasil memanfaatkan limbah pertanian jerami padi sebesar 7.924 kilogram (kg) dan tandan buah kosong (TBK) sebesar 6.751 kg sebagai media tanam turnera subulata.

“Sudah ada sebanyak 6.000 bibit tanaman turnera subulata yang tertanam dengan menggunakan media tanam tersebut,” ucap Taupan.

Tak hanya itu, lanjut dia, telah dipasang pula lima gupon dengan total 10 burung hantu sebagai predator alami pembasmi serangan tikus, dan juga telah terpasang dua bah teknologi sederhana pengusir burung pipit.

Baca juga: 5 Alasan Sebaiknya Tidak Memelihara Burung Hantu

Halaman:


Terkini Lainnya

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com