Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengawali Debut di Nasdaq, Saham Grab Ditutup Melemah

Kompas.com - 03/12/2021, 07:00 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan ride-hailing Asia Tenggara, Grab, memulai debutnya di Nasdaq pada hari Kamis dengan kode emiten GRAB.

Melansir nasdaq.com, Grab adalah perusahaan terbesar sejauh ini yang melakukan merger SPAC dengan Altimeter Growth Corp, dengan nilai kesepakatan 40 miliar dollar AS yang setara dengan Rp 572 triliun (kurs Rp 14.300 per dollar AS).

Baca juga: Sah, Grab Melantai di Bursa Saham AS

Dalam pencatatan sahamnya pada Kamis waktu setempat, saham GRAB dibuka pada level 13,06 dollar AS, sempat naik mencapai 18,8 dollar AS sebelum akhirnya melemah dan ditutup pada level 8,85 dollar AS pada debutnya.

Seperti diketahui, GRAB menawarkan berbagai layanan digital seperti transportasi, pengiriman makanan, pemesanan hotel, perbankan online, pembayaran seluler, dan layanan asuransi melalui aplikasinya.

Sebagai super Apps, Grab tersedia di sebagian besar Asia Tenggara, yang kini memiliki 187 juta pengguna di delapan negara.

CEO Altimeter Capital Brad Gerstner, mengatakan, Grab adalah perusahaan ikonik, digerakkan oleh misi, dan dipimpin oleh pendiri yang membuat perbedaan dalam kehidupan orang-orang dan komunitas yang dilayaninya.

“Grab telah menunjukkan pertumbuhan yang tahan lama bahkan selama pandemi dan memainkan peran mendasar dalam digitalisasi Asia Tenggara,” kata Brad.

Baca juga: Grab Bakal IPO di Bursa Nasdaq, Apa Itu?

Kesepakatan Grab termasuk private placement senilai 4 miliar dollar AS yang dipimpin oleh Altimeter Capital Management sebagai bagian dari pembiayaan PIPE, yang merupakan proses bagi perusahaan untuk mengamankan modal dari investor tertentu untuk memungkinkan debut pasar mereka.

BlackRock, T.Rowe Price Associates, Counterpoint Global arm Morgan Stanley Investment Management dan Janus Henderson Investors adalah beberapa investor dalam yang tergabung dalam debut Grab di Nasdaq.

"Kami tidak melihat pertumbuhan dan profitabilitas sebagai sesuatu yang eksklusif. Kami beroperasi di pasar dengan peluang pasar yang besar dan penetrasi yang rendah di seluruh vertikal kami," ujar Anthony Tan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Bakal Diumumkan Hari Ini, Ekonomi Indonesia Diramal Masih Tumbuh di Atas 5 Persen

Bakal Diumumkan Hari Ini, Ekonomi Indonesia Diramal Masih Tumbuh di Atas 5 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com