KOMPAS.com – Masalah yang dikelola dengan baik bisa berubah menjadi berkah yang bermanfaat bagi banyak orang. Demikian halnya dengan sampah plastik yang mengganggu kelestarian lingkungan.
Dengan sentuhan kreativitas, sampah plastik sekali pakai dapat diolah menjadi produk berkualitas yang mendatangkan keuntungan finansial sekaligus memberdayakan masyarakat.
Inovasi kewirausahaan sosial (social entrepreneurship) itulah yang dilakukan Akmal Idrus dalam dua tahun terakhir di Makassar, Sulawesi Selatan, melalui usaha sosial bernama Rappo.
Rappo adalah bisnis daur ulang yang mengubah plastik sekali pakai menjadi produk tas unik dan bernilai ekonomi. Produk-produk Rappo kini telah menjadi pilihan sejumlah korporasi dan dipasarkan di berbagai kota di Indonesia.
Berbeda dengan kebanyakan anak muda, sejak awal merintis, Akmal memang bertekad mengembangkan bisnis yang dapat memberikan kontribusi dan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. Ia tak ingin hanya sekadar mencari keuntungan.
Tekad tersebut didorong kegelisahannya terhadap tantangan yang ada di sekitar, khususnya pada awal masa pandemi Covid-19.
Pada saat itu, banyak sampah plastik tidak dimanfaatkan. Di sisi lain, tak sedikit pula masyarakat terhimpit secara ekonomi.
“Ide daur ulang sampah kantong plastik berawal dari aktivitas saya sebagai leader di Kejar Mimpi Makassar, sebuah komunitas yang diinisiasi oleh PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) yang memiliki perhatian besar terhadap sustainability,” kata Akmal kepada Kompas.com, Jumat (28/1/2022).
Ia menyebutkan, komunitas tersebut mengasah wawasan dan kepekaan sosialnya. Dengan demikian, Akmal terus tertantang untuk ikut berkontribusi dalam menyelesaikan masalah yang ada di sekitar.
“Setelah melalui beberapa kali uji coba, akhirnya saya memilih untuk mengembangkan usaha daur ulang sampah plastik,” ujarnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.