Untuk memajukan Rappo, Akmal terus berkolaborasi dengan para penjahit lokal dan masyarakat, khususnya kaum perempuan.
Salah satunya, dengan membangun Rappo Impact Center di pesisir Desa Nelayan Untia, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar. Tempat tersebut dijadikan wadah bagi para mitra untuk memproduksi tas.
Di Rappo Impact Center, Akmal menjadikan kaum perempuan sebagai mitra dan memberikan pelatihan untuk meningkatkan pemahaman serta keahlian menjahit sehingga dapat membuat produk daur ulang Rappo yang berkualitas.
Berkat keahlian itu, para mitra juga dapat meningkatkan kesejahteraan keluarganya karena memiliki penghasilan tambahan dari tas yang dijual oleh Rappo.
Akmal menyebutkan, selain membuka lapangan pekerjaan, ia juga secara berkesinambungan memberikan pemahaman literasi keuangan kepada mitra dan keluarganya.
Hal tersebut diharapkan dapat membantu pengelolaan keuangan keluarga menjadi lebih baik.
Kini, Rappo memiliki belasan mitra untuk memproduksi tas daur ulang. “Saya berharap bisa membuka Rappo Impact Center untuk mendukung pengembangan kemampuan kaum wanita di berbagai daerah lain,” terangnya.
Mengusung konsep upcycle, useful, dan unique, produk-produk tas Rappo banyak diminati masyarakat, termasuk kalangan korporasi. Jaringan penjualan pun terus meluas.
Saat ini, produk tas Rappo bisa ditemukan di toko offline dan e-commerce. Rappo juga terus mengembangkan laman www.rappoindonesia.com untuk memudahkan masyarakat memesan tas tersebut.
Dengan perkembangan bisnis dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan yang semakin meningkat, Akmal pun yakin, usaha sosial yang dirintisnya dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang besar, khususnya bagi masyarakat yang kurang beruntung.
Ia juga berterima kasih kepada para konsumennya, termasuk CIMB Niaga yang memberikan inspirasi sekaligus mendukung usahanya terus maju.
Ketertarikan Akmal terhadap usaha sosial tidak datang begitu saja. Hal itu merupakan hasil dari proses pengembangan diri dan kariernya.
Alumnus Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Makassar itu sejak duduk di bangku kuliah memang telah menunjukkan antusiasme yang besar untuk terus berkembang dan gigih mengejar mimpinya.
Selain kuliah, Akmal mencoba mengasah kemampuannya dengan menjadi jurnalis rubrik remaja di salah satu koran terbesar di Makassar. Di dunia jurnalistik, ia berhasil meniti karier hingga menjadi presenter serta reporter stasiun televisi lokal dan nasional.