Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FMCBG G20 Sebut Konflik Rusia-Ukraina Bisa Ganggu Pemulihan Ekonomi Global

Kompas.com - 19/02/2022, 06:34 WIB
Fika Nurul Ulya,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertemuan pertama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (1st FMCBG Meeting) turut membahas dan menyoroti tensi geopolitik yang terjadi belakangan ini, tak terkecuali konflik antara Rusia dan Ukraina.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pembahasan tensi geopolitik dalam forum tersebut bukan tanpa sebab.

Baca juga: 3 Negara Miskin Minta Keringanan Bayar Utang ke G20

 

Pasalnya, tensi geopolitik mampu mengganggu pemulihan ekonomi dunia.

"Kita tidak membahas isu (Rusia-Ukraina), karena ini adalah finance track. Tapi kita juga memahami bahwa suasana geopolitik mempengaruhi atau memberikan spill over kepada perekonomian keuangan, dan tentu ini akan mempengaruhi prospek pemulihan ekonomi seluruh dunia," ucap Sri Mulyani dalam konferensi per usai acara 1st FMCBG Meeting, Jumat (18/2/2022).

Baca juga: Harga Emas Dunia Melonjak Usai Geopolitik Rusia-Ukraina Memanas Kembali

Wanita yang karib disapa Ani ini menuturkan, forum elit itu membahas cara agar tensi geopolitik tidak mengganggu pemulihan ekonomi secara global usai dihantam pandemi Covid-19.

Pasalnya saat ini saja, pemulihan ekonomi terjadi tidak merata di seluruh negara, meski pemulihan terus berjalan (uneven recovery).

Baca juga: G20 dan Isu-isu Pinggiran yang Diperjuangkan...

 

Tak heran, semua isu yang menggangu ekonomi untuk pulih dibahas dalam forum menteri keuangan dan bank sentral pertama ini.

"Jadi dalam hal ini semua isu pasti dibahas, umpamanya mengenai masalah geopolitical. Oleh karena itu kita perlu mendudukkan bagaimana supaya aspek geopolitik ini tidak menjadi isu yang kemudian melemahkan upaya pemulihan ekonomi yang sebetulnya berjalan namun tidak merata," ucap Ani.

Baca juga: Imbas Tensi Rusia-Ukraina, Harga Minyak Dunia Bisa Tembus 120 Dollar AS Per Barrel

 

Pertemuan berlangsung alot

Dia tak memungkiri tensi geopolitik yang terjadi membuat komitmen keputusan bersama (komunike) dari pertemuan pertama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (1st FMCBG Meeting) sempat berjalan cukup alot.

Kesimpulan pembahasan yang perlu tertuang dalam komunike membutuhkan waktu lebih lama sehingga konferensi pers usai rapat FMCBG pertama mundur dari pukul 17.00 WIB menjadi sekitar pukul 18.50 WIB.

"Untuk bisa merumuskan kata-kata seperti ini, itu saja membutuhkan waktu karena tentu saja pada saat yang sama di dalam ruangan ada negara-negara yang memang sedang di dalam tensi geopolitik tersebut," tutur dia.

Indonesia kata Sri Mulyani, harus mampu menjadi "wasit" dan menjembatani perbedaan pendapat tersebut sebagai presidensi G20, meski ada beberapa isu yang cukup pelik untuk dibahas.

"Kita Alhamdulillah bisa mendapatkan kesepakatan, maka kita bisa mendapatkan tadi, bahwa memang pemulihan ekonomi berjalan namun kita juga paham tidak merata," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com