Atau pada kebutuhan lain, koperasi bisa melakukan akuisisi perusahaan tertentu agar tak perlu membangunnya dari awal.
Ketiga adalah kemitraan (partnership). Pada rantai nilai yang lain, misalnya teknologi, alih-alih membangun sendiri koperasi bisa bermitra dengan tech provider.
Di mana mereka telah memiliki rekam jejak dengan ribuan trial-error pengembangan sistem inti, fitur dan modular.
Kemitraan ini relatif sederhana sebagaimana kerja sama business to business pada umumnya.
Selanjutnya adalah strategi ko-investasi (co-invest). Beberapa koperasi dapat melakukan investasi bersama terhadap suatu bisnis.
Misalnya, beberapa koperasi produksi investasi bersama untuk mendirikan factory sharing. Tujuannya untuk memiliki pusat produksi/pengolahan tanpa harus mengeluarkan sumberdaya yang besar. Skema itu juga akan membuat risiko terbagi ke yang lain.
Kelima, pengembangan bersama (co-development) terhadap suatu layanan/ produk. Pada koperasi yang sejenis, mereka bisa melakukan pengembangan layanan/produk bersama.
Misalkan pada level riset atau pemodelan untuk kemudian hasil akhirnya dikembangkan oleh masing-masing koperasi.
Bisa juga pengembangan layanan/produk secara jangka panjang dengan ketentuan serta manfaat yang disepakati.
PT. Sakti Kinerja Kolaborasindo atau yang lebih dikenal dengan “Sakti” menarik kita telaah. Bagaimana kelima strategi di atas dijalankan semua.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.