Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Firdaus Putra, HC
Komite Eksekutif ICCI

Ketua Komite Eksekutif Indonesian Consortium for Cooperatives Innovation (ICCI), Sekretaris Umum Asosiasi Neo Koperasi Indonesia (ANKI) dan Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED)

Sindrom “Semua Bikin Sendiri” di Koperasi

Kompas.com - 30/03/2022, 13:37 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kelima, pengembangan bersama (co-development) terhadap suatu layanan/ produk. Pada koperasi yang sejenis, mereka bisa melakukan pengembangan layanan/produk bersama.

Misalkan pada level riset atau pemodelan untuk kemudian hasil akhirnya dikembangkan oleh masing-masing koperasi.

Bisa juga pengembangan layanan/produk secara jangka panjang dengan ketentuan serta manfaat yang disepakati.

Pembelajaran Sakti

PT. Sakti Kinerja Kolaborasindo atau yang lebih dikenal dengan “Sakti” menarik kita telaah. Bagaimana kelima strategi di atas dijalankan semua.

Sebelum berubah menjadi “Sakti”, perusahaan teknologi ini milik perorangan yang mengembangkan core system bagi koperasi dengan nama SiCundo.

Sampai kemudian komunitas koperasi pengguna melakukan akuisisi terhadap teknologi dan mendirikan perusahaan bersama.

Sakti sahamnya dimiliki 100 persen oleh 16 koperasi dengan modal disetor mencapai lebih dari Rp 35 miliar.

Tak hanya itu, Sakti juga melibatkan lebih dari 15 koperasi, individu serta lembaga lain sebagai investor. Artinya strategi ko-investasi juga berjalan apik di sana.

Dalam pengembangan fitur/teknologi, mereka melibatkan koperasi pengguna. Koperasi menyediakan programer dengan kualifikasi tertentu dalam proses co-development fitur atau kustomisasi modular.

Dua kali setahun mereka buat lokakarya untuk meningkatkan kapasitas para programer koperasi.

Mereka menyediakan core system (konvensional dan syariah), sistem retail, aplikasi kolektor dan juga aplikasi mobile untuk anggota berbasis Android dan iOS.

Tercatat per 2021 penggunanya mencapai 350-an koperasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Total anggota dari seluruh koperasi pengguna mencapai 1 jutaan orang.

Koperasi-koperasi itu bermitra (partnership) secara jangka panjang. Setiap koperasi pengguna secara opsional bisa ikut investasi.

Bauran strategi di atas telah dipraktikkan di Sakti. Pembelajaran utama yang paling menentukan adalah pada proses awal.

Bagaimana 16 koperasi memilih untuk mengakuisisi perusahaan eksisting daripada mendirikan dan mengembangkan perusahaan baru.

Bila dulu mereka memilih mendirikan baru, bisa dibayangkan butuh waktu berapa lama masuk ke learning curve yang sama sekali baru bagi mereka.

Akuisisi memungkinkan learning curve dimampatkan. Tidak dari nol, melainkan mengakselerasi yang sudah ada.

Inisiatif itu bisa terjadi karena didukung kepemimpinan visioner para Pengurus dari 16 CU/ koperasi Pendiri.

Mereka mampu keluar dari mental model lama: bikin sendiri. Beralih ke mental model baru: kolaborasi.

Belajar dari koperasi-koperasi Pendiri Sakti, Anda bisa memilih apakah tetap akan mendirikan dan mengerjakan semuanya sendiri atau menggunakan empat strategi lainnya.

Semua soal pilihan, tapi pilihan yang tepat akan mengefektifkan dan mengefesiensikan sumber daya. Juga akan mengakselerasi dan mengungkit pertumbuhan. Dan sebaliknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com