Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Middle Income Trap atau Jebakan Kelas Menengah?

Kompas.com - 01/04/2022, 11:24 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Hal ini berdampak pada biaya produksi yang semakin mahal. Kondisi ini membuat fasilitas produksi di negara berkembang menjadi tidak ekonomis.

Melihat hal ini, investor dari negara maju akan mulai memindahkan fasilitas produksinya ke negara-negara berkembang lain yang biaya tenaga kerjanya masih lebih rendah.

Dengan semakin banyaknya investasi yang masuk ke negara berkembang, pendapatan pekerjanya juga semakin meningkat yang berdampak kepada biaya produksi dan harga barang.

Maka siklus yang pertama akan terulang lagi. Negara-negara maju itu akan mencari tempat lain yang biaya produksinya lebih murah.

Baca juga: Intip Besaran Gaji TNI AL dan Tunjangannya Tahun 2021

Middle income trap terjadi ketika upah buruh dan biaya produksi di negara berkembang sudah menjadi lebih mahal, tetapi tidak mampu beralih ke sektor high income yang membutuhkan keahlian lebih tinggi.

Sederhananya, contoh negara yang terjebak dalam kondisi middle income trap adalah ketika negara tersebut sangat mengandalkan industri tekstil dan turunannya, namun kemudian upah buruh semakin meningkat.

Di saat investor asing memindahkan produksinya, negara berkembang tersebut tidak mampu beralih ke industri dengan teknologi lebih tinggi, sehingga membuat ekonomi negara terjebak alias tak lagi mampu tumbuh lebih tinggi.

Agar tidak terjebak middle income trap, negara yang sebelumnya mengandalkan ekonomi dari industri pembuat tekstil harus bisa mengalihkan ekonomi ke sektor yang memiliki teknologi tinggi seperti industri semi konduktor hingga ekonomi berbasis digital.

Baca juga: Apa Itu Afiliasi: Pengertian, Contoh, Ciri, dan Untungnya dalam Bisnis

Contoh middle income trap adalah Indonesia

Contoh middle income trap adalah Indonesia saat ini. Per 1 Juli 2021 lalu, Bank Dunia (World Bank) menurunkan status kelas Indonesia dari negara berpenghasilan menengah atas atau upper middle income country menjadi negara berpenghasilan menengah ke bawah atau lower middle income country.

Artinya, Indonesia hanya bertahan satu tahun berada di kelas negara berpenghasilan menengah atas. Hal ini disebabkan karena Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang mengalami penurunan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com