Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Middle Income Trap atau Jebakan Kelas Menengah?

Kompas.com - 01/04/2022, 11:24 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sederhananya, contoh negara yang terjebak dalam kondisi middle income trap adalah ketika negara tersebut sangat mengandalkan industri tekstil dan turunannya, namun kemudian upah buruh semakin meningkat.

Di saat investor asing memindahkan produksinya, negara berkembang tersebut tidak mampu beralih ke industri dengan teknologi lebih tinggi, sehingga membuat ekonomi negara terjebak alias tak lagi mampu tumbuh lebih tinggi.

Agar tidak terjebak middle income trap, negara yang sebelumnya mengandalkan ekonomi dari industri pembuat tekstil harus bisa mengalihkan ekonomi ke sektor yang memiliki teknologi tinggi seperti industri semi konduktor hingga ekonomi berbasis digital.

Baca juga: Apa Itu Afiliasi: Pengertian, Contoh, Ciri, dan Untungnya dalam Bisnis

Contoh middle income trap adalah Indonesia

Contoh middle income trap adalah Indonesia saat ini. Per 1 Juli 2021 lalu, Bank Dunia (World Bank) menurunkan status kelas Indonesia dari negara berpenghasilan menengah atas atau upper middle income country menjadi negara berpenghasilan menengah ke bawah atau lower middle income country.

Artinya, Indonesia hanya bertahan satu tahun berada di kelas negara berpenghasilan menengah atas. Hal ini disebabkan karena Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang mengalami penurunan.

Indonesia turun kelas lantaran pandemi Covid-19 yang menyebabkan penurunan pendapatan nasional bruto (gross national income/GNI).

GNI sendiri adalah PDB ditambah dengan pendapatan yang dibayarkan dari negara lain, seperti bunga dan dividen.

Baca juga: Apa Itu Riba: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Hukumnya dalam Islam

Berdasarkan catatan Bank Dunia, GNI per kapita Indonesia di tahun 2020 turun menjadi 3.870 dollar AS dari yang sebelumnya 4.050 dollar AS di tahun 2019 lalu.

Indonesia turun kelas menjadi negara berpenghasilan menengah ke bawah juga disebabkan oleh kenaikan indikator dari kelas negara berpenghasilan menengah atas.

Bank dunia menjelaskan, perubahan indikator klasifikasi terjadi setiap tahun. Hal tersebut disebabkan oleh perubahan faktor seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar, dan pertumbuhan populasi yang mempengaruhi GNI per kapita setiap negara.

Untuk kategori negara berpendapatan menengah ke bawah, GNI per kapitanya berada di kisaran 1.046 hingga 4.095 dollar AS per 1 Juli 2021. Sementara pada 1 Juli 2020, GNI per kapita negara yang masuk kategori berpenghasilan menengah ke bawah berada di kisaran 1.035 dollar AS hingga 4.045 dollar AS.

Sementara untuk negara berpenghasilan menengah atas, GNI per kapita berada di kisaran 4.096 dollar AS hingga 12.695 dollar AS per 1 Juli 2021 dari sebelumnya 4.046 dollar AS hingga 12.535 dollar AS.

Kondisi middle income trap adalah saat upah pekerja semakin tinggi dan menciptakan semakin banyak kelas menengah sehingga disebut jebakan pendapatan kelas menengah. KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN Kondisi middle income trap adalah saat upah pekerja semakin tinggi dan menciptakan semakin banyak kelas menengah sehingga disebut jebakan pendapatan kelas menengah.

Baca juga: Apa Itu Riba Yad: Pengertian, Contoh, dan Hukum Larangannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com