Selain itu, menurut Corporate Finance Institute, merger juga berimbas pada terpangkasnya biaya operasi, terhindarnya replikasi produk, serta kompetitor yang semakin sedikit.
Lebih jauh, merger juga dapat mengekspansi perusahaan ke daerah baru, seperti lintas negara atau lintas pulau, sehingga terjadi perluasan pasar dan konsumen. Dengan ekspansi dan penggabungan, merger juga dapat menyelamatkan bisnis perusahaan serta sumber daya.
Masih dalam sumber yang sama, merger ternyata juga bisa berdampak pada tingginya harga produk, sebab tereduksinya kompetitor, luasnya pangsa pasar, hingga berubahnya pasar menjadi sistem monopoli.
Baca juga: Benarkah Driver dan Pelanggan Gojek serta Tokopedia Bisa Dapat Saham GoTo?
Bahkan, dalam beberapa peristiwa, merger besar-besaran bisa menyebabkan terpangkasnya sumber daya manusia sehingga menghasilkan pemberhentian hubungan kerja yang masif.
Lantas, bagaimana dengan merger Gojek dan Tokopedia yang dilakukan pada 2021 lalu? Apakah sekarang telah mendapatkan manfaatnya, atau justru sebaliknya? Terlebih, merger tersebut dilakukan saat pandemi?
Jawabannya bisa kamu dengar melalui podcast Beginu bertajuk “Siasat Gojek dan Tokopedia Bergabung Saat Pandemi”. Untuk mengetahui kisah lebih lengkap di balik merger Gojek dan Tokopedia dari masing-masing CEO bersama Wisnu Nugroho, dengarkan podcast Beginu di Spotify atau akses melalui tautan berikut https://dik.si/beginu_gojek.
Podcast Beginu dikelola oleh Medio Podcast Network by KG Media yang mengulas pergumulan hidup manusia bersama Wisnu Nugroho, Jurnalis, Penulis, dan Pemimpin Redaksi Kompas.com.
Baca juga: Bukalapak, Tokopedia, Shopee Masuk Notorious Market List AS, Apa Itu?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.