Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Operasikan Kabel Listrik Bawah Laut Terpanjang di Indonesia

Kompas.com - 17/04/2022, 11:00 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) mengoperasikan jaringan interkoneksi Sumatera Bangka melalui bawah laut. Kabel interkoneksi 150 kV ini merupakan yang terpanjang di Indonesia yang akan menghubungkan sistem besar Sumatera untuk mengalirkan listrik ke Bangka.

Direktur Mega Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN Wiluyo Kusdwiharto mengatakan, pengoperasian kabel listrik bawah laut terpanjang di Indonesia ini diharapkan mampu mendorong perekonomian Bangka.

Dia bilang, dengan adanya sistem interkoneksi ini berpotensi memberikan penghematan biaya pokok produksi sebesar Rp 795 per kWh atau sekitar Rp 1,03 triliun per tahun.

“Sistem interkoneksi ini juga bisa menghindari defisit daya di Bangka saat terjadi pemeliharaan ataupun gangguan. Dengan sistem interkoneksi ini juga kami bisa melepas ketergantungan penggunaan bahan bakar minyak,” ujar Wiluyo dalam siaran pers, Sabtu (16/4/2022).

Baca juga: Jelang Lebaran, Ini Cara dan Syarat Tukar Uang Baru di Layanan Kas Keliling

Menurut Wiluyo, sistem interkoneksi itu selaras dengan rencana pemerintah untuk menyambungkan jaringan kelistrikan di berbagai pulau. Pemerintah telah merencanakan adanya super grid, yaitu infrastruktur kelistrikan yang membentang dari timur hingga ke barat. PLN akan memperhatikan juga faktor supply and demand dalam interkoneksi tersebut.

Wiluyo menjelaskan, PLN juga akan menyambungkan kabel dari Sumatera ke Bintan yang dilanjutkan dari Bintan ke Batam. Setelah itu, jaringan serupa juga akan disambungkan ke Singapura.

“Ke depan kita bisa menjadi negara pengekspor listrik. Ini sebuah delegasi luar biasa. Cita-cita kita bukan jadi negara importir melainkan eksportir, termasuk listrik,” ucap Wiluyo.

General Manager Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan PLN Dahlan menjelaskan sistem interkoneksi berpotensi mengurangi pemakaian BBM BO sebesar 91,98 juta liter dan B30 sebesar 137,29 juta liter per tahun.

Baca juga: Besaran Tukin Pejabat dan PNS Kemenparekraf, Sandiaga Uno Dapat Rp 49,8 Per Bulan

Menurut Dahlan, kabel laut sepanjang 36 kilometer sirkit (kms) yang terhubung ke Bangka merupakan yang terpanjang di Indonesia. PLN juga menciptakan interkoneksi dengan membangun submarine kabel, saluran udara tegangan tinggi 150 kV sepanjang 25,7 kilometer (km), dan saluran kabel tanah 3,4 km

Dahlan mengungkapkan, Bangka sangat membutuhkan listrik dari Sumatera. Ada banyak potensi di Bangka yang menunggu pasokan listrik seperti tambak udang, hotel, smelter timah, pengolahan sawit, dan industri kecil. Karena Bangka bukan penghasil batu bara dan gas, cara efektif dan efisien mengalirkan listrik adalah menyambungkan kabel laut dari Sumatera.

"Ini tentunya sangat dinantikan oleh masyarakat Bangka, apalagi kelistrikan di Pulau Bangka saat ini masih defisit. Pembangunan infrastruktur kelistrikan interkoneksi Sumatera-Bangka ini juga menggantikan pembangkit tenaga gas, yang biaya pembangunannya mahal sekali,” ujar Dahlan.

Baca juga: Simak Cara Cek Pinjaman Online Ilegal atau Legal Agar Tidak Tertipu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com