JAKARTA, KOMPAS.com - Sri Lanka meminta bantuan keuangan darurat atau keuangan cepat dari lembaga internasional, Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF). Permintaan itu menyusul Sri Lanka yang gagal bayar utang luar negeri.
Dikutip dari Nikkei Asia, Minggu (24/4/2022), permintaan tersebut disampaikan dalam pertemuan di Washington DC, AS, di sela-sela pertemuan IMF dan Bank Dunia (World Bank).
Dalam pertemuan, delegasi Sri Lanka yang dipimpin oleh Menteri Keuangan Sri Lanka, Ali Sabry, sudah memulai pembicaraan formal dengan IMF pada hari Senin untuk membahas sebuah program yang bisa membantu negaranya.
Baca juga: Sri Mulyani Pastikan Nasib RI Tak Seperti Sri Lanka, Sebut Penarikan Utang Susut 55,6 Persen
Program tersebut diharapkan bisa membantu menambah cadangan devisa pemerintah dan menjembatani penarikan utang untuk membayar komoditas impor yang penting, yakni bahan bakar, makanan, dan obat-obatan.
Ajudan menteri keuangan Sri Lanka, Shamir Zavahir menuturkan, IMF tengah mempertimbangkan permintaan Sri Lanka setelah awalnya tak mau.
"Menlu membuat permintaan ada Instrumen Pembiayaan Cepat (RFI) untuk mengurangi masalah rantai pasokan saat ini. Namun pada awalnya IMF berpandangan bahwa itu tidak memenuhi kriteria mereka," kata ajudan Sabry Shamir Zavahir.
"Namun, India kemudian membuat representasi pada RFI untuk [Sri Lanka] juga dan IMF dapat mempertimbangkan permintaan ini karena keadaan yang unik," tambah Shamir.
Sebagai informasi, Sri Lanka mencari 3 miliar dollar AS dalam beberapa bulan mendatang dari berbagai sumber, termasuk IMF, Bank Dunia, dan India untuk mencegah krisis.
Adapun saat ini, protes telah meletus di negara kepulauan itu. Potensi di ibukota komersial Kolombo juga sudah berlangsung sepekan terakhir, menuntut penggulingan Presiden Gotabaya Rajapaksa.
Protes berlangsung ketika Sri Lanka memerangi krisis keuangan akibat Covid-19, keuangan pemerintah yang salah kelola, dan kenaikan harga bahan bakar yang melemahkan cadangan devisa.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.