Dukung Net Zero Emission, PT SMI Gunakan Mobil Listrik

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) beralih menggunakan kendaraan berbasis listrik (KBL) dalam rangka memenuhi target Net-Zero Emission (NZE) yang dicanangkan pemerintah.

Pemerintah sendiri mendorong pencapaian target Net-Zero Emission tahun 2060 dan melakukan upaya pengurangan pemanasan global (carbon footprint) di Indonesia.

Pengalihan ini dilakukan secara bertahap melalui pembelian dua unit kendaraan Hyundai type Ioniq dari PT Hyundai Mobil Indonesia sebagai pengalihan tahap awal.

Baca juga: Mahendra Siregar Mundur dari SMI Usai Terpilih Jadi Bos OJK

Direktur Operasional dan Keuangan PT SMI Darwin Trisna Djajawinata mengatakan, langkah ini sekaligus menjadi bentuk dukungan PT SMI terhadap industri otomotif nasional yang saat ini tengah berkembang.

"Ide atau gagasan atas inisiatif ini berasal dari SMIers (Karyawan PT SMI). Kami di manajemen sangat mendukung gagasan tersebut dan bersyukur bahwa konsep NZE ini telah tertanam di individu karyawan kami," kata dia dalam siaran pers, dikutip Jumat (20/5/2022).

Ia juga berterima kasih kepada pemegang saham dalam hal ini Kementerian Keuangan, PT Hyundai Mobil Indonesia, dan Manajemen Gedung Sahid Sudirman Center karena telah memberikan dukungan kepada PT SMI terhadap penerapan inisiatif ini dalam rangka mencapai tujuan NZE.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Sub Direktorat Kekayaan Negara Dipisahkan I, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan RI Nofiansyah merasa bangga dan sangat mendukung PT SMI untuk menuju NZE melalui upaya-upayanya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Sales & Marketing PT Hyundai Mobil Indonesia Hendrik Wiradjaja berkomitmen untuk terus mendukung rencana PT SMI menuju NZE secara maksimal.

Sebagai informasi, PT SMI sebelumnya juga telah banyak mengembangkan inisiatif lain seperti melakukan upaya efisiensi pada konsumsi air, energi, dan pengelolaan sampah.

PT SMI juga melakukan pembangunan berkelanjutan dan transisi energi bersih dalam implementasi bisnisnya.

Baca juga: Meraih Peluang Value Chain Baterai Mobil Listrik