Keempat, memperkuat motivasi kerja. Dengan keahlian yang didapat dari pelatihan, karyawan akan merasa termotivasi untuk segera mewujudkan keahlian barunya ke dalam dunia kerja. Ini benar-benar bisa menjadi self motivation bagi karyawan.
Ia merasa yakin dan mantap pada kemampuan dirinya dalam mengerjakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Motivasi kerjanya menyala-nyala karena dimotivasi oleh keahlian atau keterampilan baru yang sudah dimilikinya.
Jangan lupa, motivasi kerja adalah bagian terpenting dalam mencapai produktivitas.
Kelima, membangun loyalitas karyawan. Salah satu motif utama karyawan dalam bekerja adalah mendapatkan kesempatan untuk belajar.
Orang yang memiliki semangat untuk maju akan melihat apakah perusahaan yang dimasukinya ada program upskiling bagi karyawannya atau tidak.
Tidak hanya gaji yang menjadi pertimbangan, kesempatan untuk belajar dan pemenuhan kebutuhan untuk berprestasi juga menjadi faktor pendorong yang besar.
Kendati pun misalnya, karyawan diberikan gaji yang relatif besar tetapi tak pernah tersentuh oleh program peningkatan keahlian atau keterampilan, bukan mustahil ia bakal memilih keluar dari perusahaan. Akibatnya, turnover karyawan sering terjadi.
Loyalitas karyawan bisa dibangun dari upskilling yang terprogram dengan baik. Walaupun loyalitas tidak bisa dijamin sepenuhnya, namun setidaknya sudah dilakukan cara untuk mengikat hati dan kesetiaan karyawan. Dan, program upskiling menjadi salah satu upaya itu.
Itulah alasan mengapa upskiling begitu penting dan strategis. Untuk bisa maju dalam karier -- bersamaan dengan kemajuan perusahaan dan agar tak terdesrupsi oleh pesatnya kemajuan zaman, maka upskiling adalah sebuah keharusan. Tidak bisa tidak!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.