Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Riset: Konsumen Pembayaran Digital Asia Pasific Paling Antusias di Seluruh Dunia

Kompas.com - 30/08/2022, 12:18 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Konsumen di kawasan Asia Pasifik tetap menjadi salah satu pengguna pembayaran digital yang paling antusias di dunia.

Jumlahnya sekitar 88 persen konsumen telah menggunakan teknologi seperti dompet digital, kode QR, Buy Now Pay Later (BNPL), mata uang kripto, biometrik, dan teknologi pembayaran lainnya dalam satu tahun terakhir.

Selain itu, 69 persen konsumen di Asia Pasifik menambah penggunaan setidaknya satu metode pembayaran digital di dalam periode yang sama.

Baca juga: Sistem Pembayaran Digital untuk Pertumbuhan Ekonomi Inklusif

Sebagai perbandingan, hanya 52 persen konsumen di Amerika Utara dan hanya 48 persen di Eropa tempat konsumen cenderung lebih waspada dan berhati-hati terhadap teknologi pembayaran yang sedang berkembang yang menambah metode pembayaran digital mereka.

Data terbaru mengenai kebiasaan, sikap dan preferensi pembayaran dipaparkan dalam New Payments Index (NPI) tahunan Mastercard yang kedua. Ini merupakan sebuah survei konsumen global yang mencakup 40 pasar di lima wilayah, termasuk tujuh negara di Asia Pasifik yaitu Australia, Tiongkok, India, Jepang, Selandia Baru, Thailand, dan Vietnam.

Baca juga: Lewat Fitur CPM, Youtap Pelopori Pembayaran Digital Indonesia

Sementara pandemi COVID-19 menjadi penyebab adopsi pembayaran digital yang cepat, penelitian terbaru menunjukkan perubahan tersebut telah berlangsung lama dengan 40 persen responden di Asia Pasifik menyatakan telah mengurangi penggunaan uang tunai pada tahun lalu.

Terlepas dari peralihan ke bentuk pembayaran digital ini, responden sering kali menunjukkan mereka memiliki keraguan tentang keamanan dan dukungan institusional dari pilihan pembayaran baru ini.

Faktanya, ketika memutuskan metode pembayaran yang akan digunakan, keamanan berpengaruh terbesar terhadap pilihan konsumen, mengalahkan diskon atau promosi, reward, dan bahkan suku bunga yang rendah.

Baca juga: Pembayaran Digital Suka Bikin Kalap? Ini 3 Tips agar Tetap Hemat

Executive Vice President Products & Innovation Asia Pacific Mastercard Sandeep Malhotra mengatakan, konsumen di kawasan Asia Pasifik secara konsisten telah menunjukkan keinginan untuk mengadopsi teknologi baru, tidak terkecuali pembayaran.

"Mengingat pilihan pembayaran terus berkembang ditambah dengan ketidakpastian iklim global dalam bidang sosial-ekonomi, kesehatan dan politik, penting bagi bank dan pemerintah yang berada dalam ekosistem keuangan mendukung pengembangan metode pembayaran baru ini, antara lain melalui regulasi, peningkatan keamanan, dan edukasi konsumen," kata dia dalam siaran pers, dikutip Selasa (30/8/2022).

Selain itu ia menambahkan, sebanyak 70 persen konsumen menyatakan penggunaan identifikasi biometrik, seperti sidik jari atau pengenalan wajah, lebih mudah daripada mengingat PIN atau kata sandi. Sedangkan sebanyak 69 persen memandang hal tersebut lebih aman daripada metode verifikasi tradisional.

Sementara itu, sebanyak 72 persen responden khawatir tentang entitas mana saja yang akan memiliki akses ke data ini.

Kemudian, Asia Pasifik menjadi yang terdepan dalam tren BNPL karena 50 persen konsumen di seluruh kawasan ini mengatakan, mereka nyaman menggunakan BNPL saat ini. Padahal, hanya 41 persen konsumen di seluruh dunia yang merasa nyaman menggunakan model angsuran ini.

Secara khusus, Sadeep bilang, konsumen di Asia Pasifik memanfaatkan penawaran BNPL untuk pembayaran bunga rendah atau tanpa bunga, pada saat darurat atau ketika ingin melakukan pembelian yang besar dengan lebih cepat.

Pada saat yang sama, sebanyak 67 persen konsumen Asia Pasifik merasa lebih aman menggunakan metode pembayaran BNPL yang didukung oleh jaringan pembayaran besar. Sedangkan, 65 persen merasa lebih aman menggunakan metode membayar BNPL yang tehubung dengan bank yang mereka gunakan.

Di sisi lain, Sandeep menjabarkan, sebanyak 88 persen konsumen di Asia Pasifik telah mendengar tentang mata uang kripto, non-fungible token (NFT) sebanyak 68 persen.

Untuk saat ini, fokus 31 persen konsumen Asia Pacific adalah pada investasi. Sementara, 44 persen milenial di Asia Pasifik menyatakan menggunakan kripto sebagai investasi selama setahun terakhir.

Menurut riset ini, di masa depan, tren penggunaan kripto akan populer di kalangan responden termasuk untuk menebus hadiah, berinvestasi, dan melakukan pembayaran sehari-hari.

Namun, sebanyak 46 persen responden menginginkan peningkatan fleksibilitas dalam menggunakan kripto untuk melakukan pembayaran sehari-hari.

Menurut para responden, lebih banyak keterlibatan dari pemerintah dan lembaga seperti bank akan meningkatkan kepercayaan mereka pada kripto.

"Sebanyak 60 persen responden setuju, pemerintah harus mengatur industri mata uang kripto dan stablecoin, sementara 55 persen responden menyatakan akan merasa lebih percaya diri berinvestasi dalam kripto atau mata uang digital yang dikeluarkan atau didukung oleh organisasi yang memiliki reputasi baik," tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com