Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Hadapan Delegasi G20, Suharso Ingatkan Pentingnya Perlindungan Sosial

Kompas.com - 08/09/2022, 14:56 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

BELITUNG, KOMPAS.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Suharso Monoarfa menuturkan seluruh negara meningkatkan bantuan sosial (bansos) selama pandemi Civid-19. Namun bansos tersebut belum mampu menjangkau 4 miliar orang secara global.

"Kita juga telah menyaksikan seberapa diperlukannya perlindungan sosial di masa pandemi Covid-19. Walaupun terdapat peningkatan program perlindungan sosial selama pandemi, namun lebih dari 4 miliar penduduk di dunia masih belum tercakup dalam sistem perlindungan sosial," katanya dalam sambutan membuka G20 Ministerial Development Meeting, Belitung, Kamis (8/9/2022).

Untuk memastikan resiliensi masyarakat dalam menghadapi guncangan dan krisis, Indonesia sebagai Presidensi G20, memfokuskan prioritas inisiatif perlindungan sosial adaptif yang sangat sesuai untuk memitigasi terhadap berbagai guncangan seperti pandemi, bencana alam, dan bencana akibat perubahan iklim.

Baca juga: Erick Thohir Targetkan Setoran Dividen BUMN Rp 43,3 Triliun pada 2023

Selain itu, ia juga menyoroti fase pemulihan ekonomi yang menghasilkan kesempatan untuk bertransisi menuju ekonomi berkelanjutan melalui implementasi ekonomi hijau dan ekonomi biru.

"Tentunya kita tidaklah asing dengan ancaman perubahan iklim yang dapat merenggut masa depan anak-anak kita dari kehidupan yang layak," kata Suharso.

Lebih lanjut kata dia, menurut laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), lebih dari tiga miliar penduduk dunia atau hampir setengah dari populasi dunia hidup di daerah yang sangat rentan terhadap perubahan iklim.

Tantangan tak sampai di situ. Dana Moneter Internasional (IMF) telah memproyeksikan terdapat peningkatan inflasi pada tahun 2022 sebesar hampir 6 persen di negara ekonomi maju. Ini merupakan yang tertinggi dalam empat dekade terakhir.

Baca juga: ANJ Paparkan Strategi Kerja Semester II-2022, Kejar Target Pertumbuhan Produksi 7 Persen

Sedangkan di negara berkembang, tingkat inflasi mencapai sekitar 9 persen atau yang tertinggi sejak periode the Great Recession. Hal-hal tersebut memiliki dampak terhadap progres pembangunan di negara berkembang. Misalnya, meroketnya harga pangan dan energi.

Tingginya inflasi juga akan mempersulit negara untuk menyalurkan lebih banyak investasi demi pencapaian tujuan pembangunan yang berkelanjutan (SDGs). Suharso menambahkan, hampir satu dekade yang lalu, pasca krisis finansial global, Indonesia memiliki harapan baru yaitu terbentuknya G20 Development Working Group.

"Forum yang kita visikan dapat menyatukan ekonomi-ekonomi terbesar dunia untuk bersama-sama menutup kesenjangan pembangunan dan membantu negara berkembang," ucap dia.

Baca juga: OJK Terima 8.771 Aduan dari Masyarakat, Ini Sektor yang Paling Banyak Diadukan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com