Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK Terima 8.771 Pengaduan, Terbanyak Terkait Sektor IKNB

Kompas.com - 08/09/2022, 20:00 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat telah menerima 199.111 layanan melalui berbagai kanal, termasuk 8.771 pengaduan terkait jasa keuangan hingga akhir Agustus 2022.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan, sektor yang paling banyak diadukan oleh masyarakat ialah industri keuangan non-bank (IKNB) dan perbankan.

"Dari pengaduan tersebut 50 persen merupakan pengaduan sektor IKNB, yang 49,5 persen merupakan pengaduan sektor perbankan, dan sisanya terkait dengan pasar modal," ujarnya saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Kamis (8/9/2022).

Baca juga: Soal Perpanjangan Restrukturisasi Kredit, OJK Masih Kaji Kondisi Debitur

Dia melanjutkan, jenis pengaduan yang paling banyak adalah terkait restrukturisasi kredit dan pembiayaan, perilaku petugas penagihan, dan layanan informasi keuangan.

"Dengan tingkat penyelesaian sampai agustus sebesar 85,66 persen," kata dia.

Di sisi lain, OJK juga melakukan edukasi keuangan baik secara daring maupun luring melalui learning management system dan tatap muka.

Edukasi keuangan ini dilakukan OJK bersama dengan kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, dan para pemangku kepentingan lainnya.

Baca juga: OJK Khawatirkan Laporan Keuangan Bank Tidak Tunjukkan Kinerja Sebenarnya, Ini Sebabnya

"OJK terus mengoptimalkan peran 408 tim percepatan akses keuangan daerah (TPAKD) di 34 provinsi dan 374 kabupaten/kota," ucapnya.

Program TPAKD tersebut antara lain berupa program kredit pembiayaan melawan rentenir yang telah menjangkau 337.490 debitur dengan nominal penyaluran sebesar Rp 4,4 triliun.

Kemudian, OJK juga melakukan program satu rekening satu pelajar yang telah menjangkau hampir 50 juta rekening atau 76,7 persen dari total pelajar dengan total nominal tabungan sebesar Rp 27,7 triliun maupun beberapa program business matching lainnya.

Baca juga: OJK Khawatirkan Laporan Keuangan Bank Tidak Tunjukkan Kinerja Sebenarnya, Ini Sebabnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com