"Seharusnya pasar bisa mengartikan ini sebagai bentuk antisipasi terhadap Fed rate dan pengahan inflasi tinggi di Indonesia," tuturnya.
Secara teknikal, William menambah, IHSG masih berada dalam kondisi pasar yang datar atau sideways. Semenjak pengumuman kenaikan suku bunga BI, IHSG bergerak dalam rentang 7.020 - 7.257.
Menurutnya, kenaikan suku bunga berpotensi menguntungkan sektor perbankan dan pembiayaan. Maklum saja, kenaikan suku bunga acuan akan meningkatkan profitabilitas perusahaan sektor pembiayaan.
Sementara itu, sektor properti berpotensi menjadi sektor yang tertekan dengan tingkat suku bunga acuan lebih tinggi. Pasalnya, peningkatan suku bunga kredit dapat menekan demand terhadap perumahan.
"Namun pelemahan harga saham yang terjadi pada sektor ini dapat dimanfaatkan untuk buy on weakness, dikarenakan efeknya yang bersifat sementara," ucap William.
Baca juga: BI Tak Akan Agresif Naikkan Suku Bunga Acuan Jika Inflasi Terkendali
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.