Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Ekonomi China, Mengaku Komunis, tapi Sering Dianggap Kapitalis

Kompas.com - 01/10/2022, 12:01 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Kekacauan di China baru mereda saat Deng Xiaoping mengambil alih kekuasaan di PKC. Dia mulai melakukan stabilisasi politik dan ekonomi negara. Perlahan, dia melakukan banyak perbaikan di China.

Berbeda dengan Mao, Deng Xiaoping cenderung pragmatis. Dia bahkan mengadopsi model kapitalisme barat dengan membantu percepatan ekonomi China dengan membangun kawasan ekonomi khusus di Shanghai, Ghuangdong, dan Shenzen.

Belakangan, keberhasilannya pembangunan ekonominya tersebut menjadikan Deng Xiaoping kemudian dikenal sebagai bapak modernisasi China. Sistem ekonomi kapitalisme yang dianut China saat ini tak lain merupakan warisan dari Deng Xiaoping.

Baca juga: Kekayaan Pablo Escobar, Raja Kokain dan Robin Hood Kolombia

Kendati demikian, China juga sejatinya tak benar-benar menjalankan ekonomi pasar bebas. Investasi swasta memang diberikan banyak insentif dan kebebasan, namun negara masih memegang kontrol yang paling dominan.

Kontrol ekonomi pemerintah China dilakukan melalui ribuan perusahaan BUMN mereka. Sebagaimana diketahui, China adalah negara dengan jumlah BUMN terbanyak di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com