Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Banjir Tol BSD Km 8, gara-gara Sungai Menyempit hingga Ditargetkan Bebas dari Banjir 2023

Kompas.com - 07/10/2022, 11:00 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hujan deras yang mengguyur wilayah Tangerang Selatan pada Kamis (7/10/2022) kembali menyebabkan banjir di Tol Pondok Aren - Serpong atau Tol BSD kilometer 8.

Tol BSD tergenang air dengan ketinggian mencapai 67 cm. Bahkan, akses jalan bebas hambatan tersebut terpaksa ditutup.

Berikut ini fakta-fakta terkait penyebab banjir Tol BSD Kilometer 8 dan upaya penanganannya.

Baca juga: Banjir Terus Berulang di Tol BSD, Ini Akar Masalah dan Solusinya 

Dua faktor penyebab banjir Tol BSD Km 8 versi PUPR

Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian menyebutkan, banjir di Tol BSD pada tahun ini merupakan kejadian keempat kalinya, salah satu penyebab tol terbenam banjir yaitu penyempitan air di Sungai Cibenda.

Sungai Cibenda, kata Hedy, memiliki lebar 4,5 meter dari sebelumnya 9 meter sehingga air sungai meluap ke ruas jalan.

"Banjir di jalan tol itu kan penyebabnya salah satu atau duanya dari luapan sungai dan drainase yang jelek, kalau kita lihat di sini problemnya adalah kapasitas sungai kita awalnya 9 meter sekrang 4,5 meter saja," kata Hedy dalam konferensi pers di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (5/10/2022).

Baca juga: Tol BSD Terendam saat Hujan Lebat, Ini Penyebabnya Menurut Kementerian PUPR

Hedy mengatakan, faktor lainya yang menjadi penyebab banjir yaitu berkurangnya lahan resapan air di sekitar Tol BSD karena semakin masif pemukiman warga.

"Kita merasakan sejak tahun 2007 terjadi peningkatan muka air di khususnya di titik Km 8 ini, ini dipicu semakin kurangnya daerah-daerah resapan air," ujarnya.

Baca juga: Penjelasan PUPR dan Pengelola soal Tarif Tol BSD Tidak Digratiskan meski Banjir

Rekayasa lalu lintas saat tol BSD banjir

Sementara itu, Direktur Utama PT Bintaro Serpong Damai (BSD) Purwoto mengatakan, selaku pengelola Tol BSD, pihaknya menyiapkan solusi yaitu, rekayasa lalu lintas.

Rekayasa lalu lintas ini di antaranya, pengendara dari arah Jakarta menuju Serpong dapat dialihkan ke Jalan Tol Serpong - Kuciran.

Sementara pengendara dari arah Jakarta menuju Serpong akan diminta untuk melewati Gerbang Tol Parigi.

"Jadi untuk kendaraan yang dari Jakarta menuju ke Serpong itu nanti di Gerbang Pondok Ranji itu kita belokkan ke arah Gerbang Parigi, nanti masuk di Tol MTN masuk lagi ke Tol BSD itu di kilometer 9," kata Purwoto.

Baca juga: Pengelola Tol BSD: Jalan Tol Ini Bukan Penyebab Banjir

Terkait penanganan banjir, Purwoto mengatakan, pihaknya menggunakan empat unit pompa air dari Kementerian PUPR untuk mengurangi genangan air.

Ia mengatakan, pompa baru dapat digunakan jika banjir di sekitar kawasan Tol BSD mulai surut.

"Sebetulnya pompa tidak berefek besar karena di kawasan itu sudah banjir, kita pompa juga kemana, tetapi setidaknya pompa itu berfungsi seandainya curah hujan di sana sudah surut pompa baru berfungsi mempercepat genangan surut," ujarnya.

Baca juga: Selain Tol BSD, Kementerian PUPR Sebut Tol Jakarta-Cikampek Rawan Banjir

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com