Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paylater Disebut Dukung Penguatan Ekonomi di Tengah Resesi, Kok Bisa?

Kompas.com - 09/11/2022, 19:41 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski potensi resesi global atau resesi 2023 sedang banyak dikhawatirkan oleh sejumlah negara, Indonesia disebut-sebut masih memiliki perekonomian yang cukup kuat.

Ekonomi Indonesia sendiri dihadapkan pada berbagai perubahan yang cepat dan fundamental. Hal ini mendorong kondisi perekonomian yang lebih stabil di tengah isu resesi global saat ini.

Country General Manager Atome Winardi Wijaya mengatakan, salah satu faktor pendukung kondisi perekonomian tersebut adalah adanya peningkatan daya konsumtif dan investasi masyarakat Indonesia pasca pandemi.

Baca juga: Pengguna Paylater Meningkat, Risiko NPL Semakin Tinggi

Pulihnya konsumsi masyarakat juga didorong oleh perubahan pola gaya hidup masyarakat yang jadi terbiasa membeli kebutuhan secara online dan peralihan menggunakan sistem paylater sebagai metode pembayaran.

"Maraknya isu mengenai resesi secara tidak langsung membuat masyarakat Indonesia semakin jeli dalam mengatur pengeluarannya," ungkap dia dalam siaran pers, Rabu (9/11/2022).

Ia menceritakan, Atome yang baru saja masuk ke pasar Indonesia sejak tahun 2019 mencatat pertumbuhan pengguna Atome yang mencapai dua digit bahkan tiga digit per bulannya. Saat ini Atome memiliki lebih dari 5 juta pengguna.

"Membuktikan cukup besarnya antusias layanan paylater di Indonesia,” imbuh dia.

Winardi menambahkan, hal ini juga dapat membantu rencana pemulihan ekonomi pasca pandemi.

Ia menjelaskan, pemulihan ekonomi saat ini tidak hanya didorong oleh tingginya daya konsumtif masyarakat, tetapi juga oleh peningkatan angka edukasi dan literasi keuangan yang telah dilakukan oleh sejumlah pihak yang bergerak di industri ini.

Masifnya edukasi akan layanan digital membuat masyarakat semakin paham akan opsi layanan keuangan yang mereka butuhkan dan mendorong besarnya angka transaksi dan permintaan di pasar keuangan.

Dengan layanan yang ditawarkan oleh industri paylater sebut dia, masyarakat tetap dapat berinvestasi di tengah memenuhi kebutuhan bulanannya. Hal ini lantaran layanan paylater memungkinkan masyarakat untuk mengontrol nominal pembayaran bulanan atas transaksi yang mereka lakukan tiap bulannya.

“Kami optimistis sistem paylater seperti Atome dapat memberikan pengaruh tidak hanya bagi kemajuan industri, tetapi mendukung penguatan perekonomian Indonesia meski ancaman resesi masih ada,” tutup Winard.

Sebagai informasi, Atome memberikan sistem pembayaran cicilan hingga 12 bulan dengan suku bunga 0 persen alias tanpa bunga sama sekali untuk pilihan cicilan 30 hari dan 3 bulan.

Baca juga: Mengenal Arti Resesi: Penyebab, Dampak, dan Contoh Resesi Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com