Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Skenario Terburuk BI, Pertumbuhan Ekonomi Global 2023 Mentok di 2 Persen

Kompas.com - 21/11/2022, 17:59 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) dalam proyeksi sekenario terburuk memperkirakan pertumbuhan ekonomi global di 2023 hanya sebesar 2 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, melambatnya pertumbuhan ekonomi global terutama akan terjadi di Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Bahkan probabilitas terjadinya resesi di AS sudah mendekati 60 persen, demikian juga di Eropa.

"Secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi dunia yang semula tahun ini 3 persen, kemungkinan akan turun menjadi 2,6 persen. Bahkan juga ada risiko-risiko turun lagi menjadi 2 persen terutama di Amerika dan di Eropa," ujarnya saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin (21/11/2022).

Baca juga: BI: Pertumbuhan Ekonomi yang Tidak Merata Jadi Tantangan Indonesia

Dia menjelaskan, skenario terburuk ini diperhitungkan BI lantaran kondisi global di tahun depan kemungkinan akan lebih buruk dari tahun ini. Padahal tahun ini sudah disebut-sebut sebagai kondisi musim dingin (winter).

Pasalnya, tahun 2023 diperkirakan kondisi ketegangan geopolitik seperti perang Rusia-Ukraina, perang dagang AS-Tiongkok, dan geopolitik di Taiwan masih akan terus bergejolak. Ditambah adanya perpanjangan lockdown di Tiongkok hingga Semester I 2023.

Baca juga: Sandiaga Uno: KTT G20 Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi Bali Hingga 8,1 Persen

 


Kondisi global tersebut berpotensi menyebabkan kurangnya pasokan akibat terhambatnya distribusi pangan dan barang secara global.

"Kondisi winter tahun ini belum yang terburuk, tahun depan yang terburuk karena memang ini berkaitan dengan kondisi geopolitik, fragmentasi politik, ekonomi, dan investasi adalah slowing growth atau pertumbuhan yang melambat," jelasnya.

Dia menambahkan, perlambatan pertumbuhan ekonomi global di 2023 akan diiringi dengan tekanan inflasi, agresifnya kenaikan suku bunga kebijakan moneter di negara maju, dan berlanjutnya ketidakpastian pasar keuangan global.

"Memang ini kondisi global yang berpengaruh terhadap ekonomi Indonesia dan seluruh dunia," tukasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com