Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Tren Kenaikan Suku Bunga BI, Ini Dampaknya ke Bunga Simpanan Bank

Kompas.com - 28/11/2022, 20:50 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) terus menaikkan suku bunga acuan atau BI 7 Day Reverse Repo Rate, hingga saat ini di level 5,25 persen. Apa dampaknya bagi industri perbankan? 

Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB), Yuddy Renaldi mengatakan, kenaikan suku bunga acuan BI akan berdampak terhadap industri perbankan terutama dalam pemberian kredit, pembayaran cicilan serta bunga simpanan.

Menurut dia, kenaikan suku bunga ini dirasakan cukup signifikan pada bunga simpanan terutama deposito.

"Bunga simpanan terutama deposito pada bank lebih sensitif terhadap perubahan suku bunga sehingga dampak dari kenaikan suku bunga pun akan lebih awal berdampak pada biaya dana di perbankan," ungkap Yuddy Renaldi melalui keterangan tertulis, Senin (28/11/2022).

Baca juga: Suku Bunga Acuan Terus Naik, Simak Rekomendasi Saham BTN

 

Dia melanjutkan, kemampuan perbankan untuk mengantisipasi kenaikan suku bunga acuan BI ini sangat bervariasi, tergantung pada likuiditas masing-masing bank.

Lebih jauh Yuddy mengatakan, suku bunga simpanan ke depan akan lebih stabil seiring dengan pandemi yang mulai terkendali sehingga berdampak pada pemulihan ekonomi.

Tapi, Bank BJB tetap perlu menyikapi kenaikan suku bunga acuan BI disesuaikan dengan pengelolaan dana dan likuiditas.

"Situasi ini tetap kami sikapi dengan baik, sehingga dunia perbankan perlu melakukan manajemen likuiditas dengan baik agar dampaknya terhadap biaya dana pun tetap terkelola dengan optimal," tambah Yuddy. 

Baca juga: Suku Bunga Acuan BI Naik Lagi, Pemerintah Diminta Berikan Insentif Sektor Perumahan

Mengenai bisnis kredit konsumer, Yuddy menanggapi memang kenaikan suku bunga berpengaruh secara signifikan dan terus tumbuh secara konsisten hingga saat ini.

"Sampai dengan triwulan ketiga tahun ini, pertumbuhan kredit kami masih bagus, terlihat dari banyaknya permintaan," kata Yuddy. 

Namun demikian, ia menilai Bank BJB perlu selektif agar tidak berdampak pada risiko NPL. Demikian juga dengan UMKM yang sampai dengan September sudah tumbuh 27,9 persen year-over-year.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com