Dana darurat menjadi instrumen penting dalam keuangan keluarga. Saat terjadi hal yang tidak diinginkan tapi kita harus mengeluarkan uang tunai maka dana darurat menjadi garda terdepan. Jika sebelumnya sudah terbiasa menyiapkan dana darurat maka kini dapat mencoba memperbesar jumlahnya.
Sebaliknya, jika saat ini menjadi kali pertama menyiapkan dana darurat maka dapat mencoba rumus minimal 3 kali dari pengeluaran bulanan jika masih lajang dan bagi yang sudah berkeluarga dapat menyiapkan 6 kali dari pengeluaran rutin setiap bulan.
Baca juga: Ketua Banggar DPR RI Yakin Ekonomi RI Tangguh Hadapi Potensi Resesi 2023
5. Perlu Punya Asuransi Jiwa dan Kesehatan
Banyak yang berpikir asuransi masih dapat ditunda, cukup menjaga kesehatan dan mengandalkan BPJS. Kita lupa bahwa risiko sakit bisa datang terlebih karena beberapa hal, seperti terpapar polusi udara, bahan kimia, dan lain sebagainya.
Asuransi adalah cara bijak melindungi diri dan keluarga agar terhindar dari risiko kerugian secara finansial akibat hal yang tidak terduga tapi biayanya besar, seperti perawatan medis, kecelakaan, atau kematian.
"Asuransi jiwa dan asuransi kesehatan tidak harus berbiaya mahal," ujar dia.
Misalnya saja, asuransi kesehatan Sequis Super Easy Health, preminya terjangkau mulai dari Rp 135.000 per bulan dan memberikan pertanggungan pada segala risiko kesehatan tanpa spesifikasi penyakit tertentu dan manfaat kesehatannya dengan batas tahunan hingga Rp 1 miliar.
Baca juga: Memitigasi Resesi dengan Ekonomi Hijau, Begini Peran Sektor Perbankan
6. Berinvestasi
Jika sudah memiliki tabungan, mampu menyiapkan dana darurat, dan sudah mengasuransikan diri dan keluarga. Alangkah baiknya berinvestasi untuk mengembangkan aset yang ada saat ini. Sebab nilai aset saat ini belum tentu sama nilainya pada beberapa tahun mendatang karena inflasi akan selalu ada.
Pilihlah instrumen berisiko rendah dan cenderung aman pada kondisi saat ini, seperti reksadana pasar uang atau Surat Berharga Negara (SBN).
"Mulailah bijaksana memanfaatkan pendapatan, mengatur ulang kebiasaan belanja, dan sisihkan pendapatan untuk dana darurat, asuransi, dan investasi,” tutup Antonius.
Baca juga: Ekonomi Indonesia Tumbuh di Tengah Resesi Global 2023
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.