Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Bos Bulog Yakin Temukan Bukti Adanya Praktik Mafia Beras...

Kompas.com - 04/02/2023, 06:00 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso melakukan inspeksi mendadak alias sidak ke gudang beras PT Food Station Tjipinang Jaya, Jakarta Timur pada Jumat (3/2/2023).

Pada saat sidak, pria yang kerap dipanggil Buwas itu sempat masuk ke beberapa gudang di sana. Salah satunya Gudang blok E nomor 10.

Dari jauh, gudang tersebut tampak seperti gudang beras pada umumnya yang menyimpan ratusan tumpukan karung beras.

Baca juga: Usai Dipanggil Jokowi, Bos Bulog Gelontorkan 10.000 Ton Beras Impor

Lantaran gudang beras tersebut terbuka lebar, Buwas bersama jajarannya, dan ditemani beberapa media, masuk ke gudang tersebut.

Kompas.com melihat memang ada beragam beras dengan berbagai jenis merek yang tertumpuk di sana yakni beras merek Induk Ayam, Lumbung Rejeki, dan beras milik Perum Bulog.

Selain itu ditemukan pula sejumlah karung beras kosong kemasan 50 kilogram.

Baca juga: Usai Dipanggil Jokowi, Bos Bulog Gelontorkan 10.000 Ton Beras Impor


Dugaan praktik mafia beras

Buwas pun menduga karung beras yang kosong itu dipakai sebagai wadah untuk mencampurkan beras bulog premium dengan merek lain. Hal ini ia nilai sebagai praktik mafia beras.

"Ini kan karung beras komersil premium. Bisa jadi mereka mindahin dari karung Bulog ke karung yang mereknya beda. Ini salah satu buktinya ada banyak kemasan," ujar Buwas saat mengecek di sana, Jumat (3/2/2023).

Buwas menilai dengan mencampurkan kedua jenis beras tersebut, pelaku usaha juga bisa memainkan harganya yang seharusnya dijual maksimal Rp 8.900 di Pasar Induk Cipinang dinaikkan hingga Rp 12.000 per kilogram.

Baca juga: Bos Bulog Targetkan Harga Beras Turun dalam Satu Minggu

Buwas kemudian melipat karung itu dan berencana menjadikannya sebagai alat bukti yang akan ia laporkan ke Satgas Pangan Polri.

Masih di blok yang sama, Buwas juga masuk ke salah satu gudang beras yang luas gudangnya lebih besar dibandingkan gudang sebelumnya.

Di sana, Buwas juga menemukan tumpukan beras Bulog dan beras merek lain. Di beberapa sudut gudang, terdapat sejumlah karung beras kosong merek Bulog dan merek lainnya.

Hal itu membuat Buwas memanggil pemilik gudang.

Baca juga: Hasil Rapat dengan Jokowi, Bos Bulog: Jangan Ada Harga Beras Mahal

Bantahan pengusaha beras

Namun pemilik beras tersebut, Stephen, membantah telah mencampur beras Bulog. Stephen mengatakan, selain dari Bulog, ia mengatakan biasa membeli beras merek lain dari Karawang.

Namun Buwas yang juga mantan Kabareskrim dan mantan Kepala BNN itu tak langsung percaya. Dia pun meminta sampel beras Bulog dan beras tersebut yang kemudian membandingkan kedua jenis beras itu.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com