Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aprindo: Tutupnya Gerai Makanan dan Minuman adalah Keniscayaan karena Tidak Adaptif

Kompas.com - 09/02/2023, 12:40 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengungkapkan penyebab banyaknya gerai makanan dan minuman (Food & Beverage/F&B) tutup hingga gulung tikar.

Ketua Umum Aprindo Roy Mandey menjelaskan, salah satu penyebab gerai makanan dan minuman tutup adalah lantaran bisnis tersebut tidak bisa adaptasi dengan cepat dan tidak tangguh.

"Jadi tutupnya Food & Beverage itu adalah suatu keniscayaan ketika tidak adaptif dan tidak resilience," ujarnya saat ditemui Kompas.com di Jakarta, Rabu (8/2/2023).

Baca juga: Ini Modal Awal Bangun Bisnis Warunk Upnormal

Roy pun mencontohkan keadaan Warunk Upnormal yang terjadi saat ini. Dia bilang, apabila awal-awal ketika dibuka pelangganya ramai, namun saat ini menjadi sepi.

Menurut dia hal itu terjadi lantaran Warunk Upnormal terlalu fokus dengan membuka gerai sebanyak mungkin, namun tidak dibarengi dengan pelayanan yang bagus. Pun dengan Kopi Kenangan.

"Jadi, ketika Kopi kenangan awalnya ramai, yah seperti Up Normal. Kenapa? mereka perusahaan startup, dengan perusahaan startup mungkin mereka tidak memperhitungkan perubahan zaman. Jadi ketika mereka sudah startup, kemudian mereka sudah comfort dengan startup-nya itu dengan masuknya modal dari ventura, atau dari crowd funding kemudian mereka buka-buka terus,  tapi pelayanannya mereka enggak jaga," papar Roy.

Baca juga: Bos Kopi Kenangan Beberkan Strategi Bertahan di Tengah Pandemi hingga Siapkan Ekspansi pada 2023

Selain itu, Roy mengatakan, perusahaan F&B tidak bisa memperhitungkan perubahan-perubahan zaman sehingga masyarakat mulai jenuh dan beralih pada sesuatu yang lebih baru dan menjadi tren saat ini.

"Karena itu kemudian bisnis itu ditinggalkan oleh masyarakat kan," ungkap Roy.

Agar tak ditinggalkan oleh masyarakat, Roy menilai perusahaan-perusahaan tersebut harus mengubah model bisnisnya saat ini.

“Jadi gimana sih agar enggak ditinggalkan? ya mereka harus mengubah setiap saat model bisnisnya, menunya, jangan kopi melulu mungkin. Sekali-kali french fries untuk di Kopi Kenangan, jadi kayak begitu,” ujarnya. 

Baca juga: 7 Tahun Beroperasi di Indonesia, JD.ID Tutup 31 Maret 2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com