Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Permudah Pekebun Dapatkan Benih Unggul, Kementan Akan Luncurkan Aplikasi BABE-Bun PSR

Kompas.com - 12/03/2023, 10:05 WIB
Inang Sh ,
Sheila Respati

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Direktorat Perbenihan Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) meluncurkan aplikasi Bank Benih Perkebunan Peremajaan Sawit Rakyat (BABE-Bun PSR).

Aplikasi tersebut merupakan wadah bagi pelaku usaha dan pekebun sawit untuk berinteraksi serta memberikan informasi mengenai benih dengan mudah dan cepat.

Direktur Perbenihan Perkebunan Kementan Gunawan mengatakan, menanam dengan benih unggul bermutu dan bersertifikat merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produksi serta produktivitas perkebunan sawit. 

"Peran benih unggul bermutu bersertifikat sangat penting karena dapat mempengaruhi produksi usaha perkebunan," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (11/3/2023).

Oleh karena itu, kata dia, pekebun perlu mengetahui penggunaan benih unggul bermutu bersertifikat sangat penting agar tidak menyebabkan kerugian, baik waktu, tenaga, maupun biaya.

Baca juga: Dongkrak Produktivitas Kebun Sawit, Mentan SYL Pastikan Akan Laksanakan PSR

Gunawan menjelaskan, benih yang tidak bermutu akan menyebabkan produktivitas perkebunan rendah. Maka dari itu, perlu dilakukan langkah-langkah strategis dalam mendorong penggunaan benih bermutu.

"Agar upaya penyediaan benih sawit berjalan dengan baik, tepat waktu, tepat harga, tepat varietas, maka perlu dipetakan kembali lokasi sumber benih, lokasi produsen, dan pekebun dalam sebuah ekosistem bisnis," jelasnya.

Gunawan menambahkan, peran produsen benih kelapa sawit dalam peningkatan mutu benih sangat penting. Sebab, mereka adalah mata rantai utama dalam proses produksi benih unggul bermutu sebelum sampai ke pekebun.

“Untuk itu, dibutuhkan kompetensi produsen benih dalam aspek teknis maupun aspek lainnya yang dimuat dalam peta kompetensi,” katanya.

Oleh karenanya, kehadiran aplikasi BABE-Bun PSR dinilai sangat penting untuk menjembatani produsen benih hingga pekebun.

Baca juga: Sawit Jadi Komoditas Penting, Gapki Didorong Wapres Dukung Program PSR

Gunawan menjelaskan, dalam pengembangan aplikasi BABE-Bun PSR, sertifikat kompetensi produsen benih menjadi salah satu persyaratan untuk dapat masuk kedalam sistem.

Dia menyebutkan, pihaknya telah melakukan uji coba pada aplikasi BABE-Bun PSR setelah dilakukan uji kompetensi kepada produsen benih.

“Uji coba ini melibatkan produsen benih yang kompeten sebanyak 50 orang dari berbagai provinsi, perwakilan anggota koperasi pekebun Provinsi Banten, dan produsen pemilik kebun sumber benih," jelasnya.

Salah satu proses penyiapan aplikasi BABE-Bun PSR yang dilakukan Direktorat Perbenihan Perkebunan adalah bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Perkebunan dan Hortikultura Indonesia (LSP-PHI) untuk menguji kompetensi produsen benih.

Uji kompetensi kepada produsen benih perkebunan dilakukan pada Skema Sertifikasi Penangkaran Benih dengan melakukan uji pada kompetensi pengawas, kompetensi pelaksana, dan kompetensi manajer.

Baca juga: Hadapi Tantangan Perkelapasawitan Indonesia, Kementan Bersinergi dengan Gapki

Halaman:


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com